Senin, 26 Oktober 2009

SUSUNAN SARAF

 Susunan saraf secara anatomis, tdr atas :
a. Susunan Saraf Pusat (SSP)
- Otak
- Medula spinalis
b. Susunan Saraf Tepi
- Serabut saraf
- Kumpulan sel-sel saraf (ganglia saraf)
 Fungsi susunan saraf :
a. Menstabilkan kondisi intrinsik organisme (tekanan darah, kadar O2, CO2, pH, kadar hormon dan glukosa darah) agar dalam batas normal
b. Menstabilkan pola perilaku (makan, reproduksi, pertahanan, dan interaksi dengan makhluk hidup lainnya)

Jaringan saraf

 Jar. Saraf secara struktural tdr atas 2 jenis sel, yaitu :
a. Sel saraf (neuron), merupakan sel dengan banyak cabang panjang
b. Sel glia
- Sel dengan cabang pendek, menyangga dan melindungi neuron
- Ikut serta dalam aktivitas saraf dan proses pertahanan SSP
 Neuron berespon thd stimulus (perubahan lingkungan) dengan merubah potensial listrik yang tdp diantara permukaan dalam dan luar membran
 Sifat neuron, yaitu dapat dirangsang (exitable/irritable)
 Neuron bereaksi langsung thd rangsangan disertai modifikasi potensial listrik yg mungkin hanya terbatas pd tempat penerima rangsang atau tersebar (propagasi) ke seluruh neuron melalui membran plasma disebut POTENSIAL AKSI atau IMPULS SARAF

Neuron

 Fungsi neuron :
a. Menerima, meneruskan dan memroses stimulus
b. Memicu aktivitas sel tertentu
c. Pelepasan neurotransmiter dan molekul informasi lainnya
 Bagian-bagian neuron :
a. Dendrit
merupakan cabang panjang, khusus untuk menerima stimulus dari lingkungan sel-sel epitel sensorik atau dari neuron lain
b. Badan sel (perikarion)
merupakan pusat keseluruhan sel saraf dan untuk mengerima stimulus, berbentuk bulat, lonjong dan bersudut
c. Akson
• merupakan cabang tunggal untuk menciptakan dan menghantarkan impuls saraf ke sel-sel lain (sel saraf, sel otot dan sel kelenjar)
• Menerima informasi dari neuron lain
• Sinaps berfungsi untuk meneruskan informasi ke sel berikutnya
 Neuron berdasarkan ukuran dan bentuk :
a. Neuron Multipolar
• Punya lebih dari 2 cabang, yaitu 1 cabang berupa akson dan cabang lainnya berupa dendrit
b. Neuron Bipolar
• Dengan satu dendrit dan satu akson
c. Neuron Pseudounipolar
• Punya 1 cabang dekat perikarion dan terbagi menjadi 2 cabang
• Cabang tsb membentuk huruf T, dengan 1 cabang terjulur ke ujung perifer dan yang lain terjulur ke SSP
• Stimulus yang ditangkap oleh dendrit diteruskan langsung ke akson terminal tanpa melalui perikarion
c. Akson
• merupakan cabang tunggal untuk menciptakan dan menghantarkan impuls saraf ke sel-sel lain (sel saraf, sel otot dan sel kelenjar)
• Menerima informasi dari neuron lain
• Sinaps berfungsi untuk meneruskan informasi ke sel berikutnya
 Neuron berdasarkan ukuran dan bentuk :
a. Neuron Multipolar
• Punya lebih dari 2 cabang, yaitu 1 cabang berupa akson dan cabang lainnya berupa dendrit
b. Neuron Bipolar
• Dengan satu dendrit dan satu akson
c. Neuron Pseudounipolar
• Punya 1 cabang dekat perikarion dan terbagi menjadi 2 cabang
• Cabang tsb membentuk huruf T, dengan 1 cabang terjulur ke ujung perifer dan yang lain terjulur ke SSP
• Stimulus yang ditangkap oleh dendrit diteruskan langsung ke akson terminal tanpa melalui perikarion

Badan sel (perikarion)

 Merupakan bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, tidak mencakup cabang-cabang sel
 Mengandung RE kasar, berkembang sgt baik berupa kelompok-kelompok sisterna paralel
 Banyak poliribosom
 Badan Nissl, yaitu RE kasar dan ribosom tampak sbg daerah bergranul basofilik, banyak dijumpai dalam sel saraf besar seperti neuron motorik
 Terdapat kompleks golgi
 Letak mitokondria di terminal akson tersebar dalam sitoplasma dalam badan sel
 Mengandung neurofilamen (filamen intermediate, d = 10nm) banyak dijumpai di perikarion dan cabang sel
Dendrit

 Umumnya pendek, bercabang-cabang mirip pohon
 Merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron
 Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrit, yang sangat memperluas daerah penerimaan sel


Akson

 Kebanyakan neuron hanya memiliki 1 akson, tetapi sebagian kecil ada yang tidak mempunyai akson sama sekali
 Sebuah akson merupakan cabang silindris dengan panjang dan diameter tertentu
 Semua akson berasal dari daerah berbentuk piramida pendek yaitu muara akson, umumnya muncul di perikarion
 Membran plasma di akson disebut aksolemma, isinya disebut sebagai aksoplasma (mitokondria, mikrotubulus, neurofilamen, RE halus)
 Diameter tetap, tidak memiliki banyak cabang, cabang akson dikenal sebagai Cabang Kolateral
 Tdp lalu lintas 2 arah di sepanjang akson (lalulintas molekul)


Sel Glia

 Sel glia mengelilingi badan sel dan cabang-cabang akson serta dendrit yang terdapat di celah antar neuron
1. Oligodendrosit
• Membentuk selubung mielin yang merupakan insulator listrik neuron di SSP
• Punya cabang-cabang yang membungkus akson dan menghasilkan selubung mielin
2. Sel Schwann
• Terletak di sekitar akson di susunan saraf tepi
• Satu sel schwann membentuk mielin di sekeliling satu segmen dari satu akson

c. Astrosit
• Merupakan sel berbentuk bintang dan banyak cabang, memiliki berkas-berkas filamen intermediate yang tdr atas protein asam glia berfibril
• Mengikat neuron pada kapiler dan piameter (jaringan ikat tipis yang menutupi SSP
• Jenis-jenis astrosit :
1. Astrosit Fibrosa, yaitu astrosit dengan sedikit cabang panjang dan terdapat di substansia alba
2. Astrosit Protoplasma, yaitu astrosit dengan banyak tonjolan bercabang dan terdapat di substansia grisea
• Fungsi astrosit : penyokong dan mengendalikan lingk. ion dan kimiawi neuron

 Beberapa astrosit punya cabang dengan ujung-ujungnya yang melebar (end-feet), berfungsi untuk pemindahan molekul dan ion dari darah ke neuron
d. Sel Ependim
• Merupakan sel epitel silindris yang melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis di medula spinalis
• Memiliki silia untuk mempermudah gerakan cairan serebrospinal
e. Mikroglia
• Merupakan sel-sel kecil memanjang dengan cabang-cabang pendek yang tdk teratur
• Mikroglia adalah sel fagositik termasuk dlm sistem fagosit mononuklear di jaringan saraf, berasal dari sel-sel prekursor di sumsum tulang
Susunan saraf pusat (SSP)

 SSP terdiri atas :
a. Serebrum
b. Serebelum
c. Medula Spinalis
 Ciri-ciri SSP :
a. Tidak punya jaringan ikat
b. Organ mirip gel, relatif lunak
 Terdiri atas 2 daerah, yaitu :
a. Substansia Alba (daerah berwarna putih)
 Unsur utama, yaitu akson bermielin, oligodendrit penghasil mielin
 Tidak mengandung badan sel neuron

b. Substansia grisea (daerah berwarna kelabu)
 Mengandung badan sel neuron, dendrit, bagian awal akson tidak bermielin, dan sel glia
 Merupakan daerah terbentuknya sinaps
 Terutama tdp di permukaan serebrum dan serebelum yang membentuk korteks serebri dan korteks serebeli
 Kumpulan badan-badan sel neuron yang membentuk pulau-pulau substansia grisea terbenam dalam substansia putih disebut nukleus
 Pada korteks serebri substansia grisea punya 6 lapisan sel dengan bentuk dan ukuran beraneka ragam
 Neuron pada daerah korteks serebri tertentu mengatur impuls aferen (sensoris) dan daerah lain, neuron eferen (motorik) membangkitkan impuls motorik yang mengendalikan gerak volunter

 Korteks serebri mempunyai 3 lapisan, yaitu :
1. Lapisan molekular luar (sel tdk begitu padat)
2. Lapisan sel purkinje (lapisan tengah), badan sel besar mencolok, dendrit berkembang baik
3. Lapisan granula dalam, dibentuk oleh neuron yang sgt kecil dan saling berhimpitan
 Potongan melintang medula spinalis :
1. Substansia alba terletak di pinggir
2. Substansia grisea terletak di tengah, menyerupai huruf H
 Kanalis sentralis yauti lubang sisa lumen tuba neural embrio, dilapisi oleh sel-sel ependim
 Kornu anterior dibentuk oleh tungkai substansia grisea dr huruf H, mengandung neuron motorik
 Kornu posterior (bagian lengan huruf H), menerima serabut sensorik dari neuron-neuron di ganglia spinalis
 Neuron medula spinalis berukuran besar, multipolar, terutama di kornu anterior, tempat neuron motorik berada

Meningen

 Merupakan membran jaringan ikat yang membungkus SSP
 Bagian-bagian :
1. Dura Mater (lapis terluar)
2. Arakhnoid
3. Pia Mater
 Arakhnoid dan piameter saling berhubungan dan dianggap membran tunggal yang disebut Pia-arakhnoid

Dura mater

 Lapisan terluar, terdiri atas jaringan ikat pdt yang menyatu dengan periosteum tengkorak
 Dipisahkan dari arakhnoid oleh rongga subdural yang sempit
 Permukaan dalam dan luar ditutupi oleh epitel selapis gepeng yang berasal dari mesenkim

Arakhnoid

 Komponen :
1. Lapisan yang berkontak dengan durameter
2. Sistem trabekula yang membentuk rongga sub arakhnoid yang berisi cairan serebrospinal dan terpisah dari rongga subdural
 Terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah

Pia mater

 Merupakan jaringan ikat longgar, mengandung banyak pembuluh darah
 Tidak berkontak dengan sel atau serabut saraf
 Antara piameter dan unsur-unsur saraf terdapat selapis tipis cabang-cabang neuroglia melekat erat pada piameter dan membentuk sawar di bagian SSP untuk memisahkan SSP dari cairan serebrospinal
 Pembuluh darah menembus SSP melalui terowongan berlapiskan piameter disebut Ruang Perivaskular

Susunan saraf tepi

 Komponen utama :
1. Saraf Ganglia
2. Ujung Saraf

Serabut saraf

 Terdiri atas akson yang dibungkus selubung khusus saraf di otak, medula spinalis dan saraf tepi
 Sel penyelubung untuk menyelubungi serabut saraf tepi adalah sel schwann
 Sel penyelubung untuk serabut saraf pusat adalah oligodendrosit
 Akson berdiameter kecil, umumnya serabut saraf tidak bermielin
 Akson yang lbh tebal umumnya diselubungi oleh banyak lapisan konsentris sel penyelubung, yang membentuk selubung mielin. Serabut-serabut tsb dikenal dengan serabut saraf bermielin


Serabut bermielin

 Ciri-ciri : plasmalema sel schwann mengitari dan menyelubungi akson
 Selubung mielin memperlihatkan celah di sepanjang jalannya disebut Nodus Ranvier (celah diantara sel schwann yang bersebelahan di sepanjang akson)
 Tonjolan interdigitasi sel schwann sebagian menutupi nodus, jarak antara 2 nodus disebut Internodus dan terdiri atas 1 sel schwann

Serabut tak bermielin

 SSP dan susunan saraf tepi, tdk semua akson berselubungkan mielin
 Susunan saraf tepi tdk semua aksonnya dibungkus mielin, akson yang tdk bermielin dibungkus oleh celah-celah dari sel schwann
 Tidak terdapat nodus ranvier

Saraf

 Serabut-serabut saraf berkelompok sebagai berkas untuk membentuk saraf
 Saraf memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat, yaitu :
1. Epineurium, mengisi rongga diantara berkas-berkas serabut saraf
2. Perineurium, jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel gepeng mirip epitel yang mengelilingi tiap berkas serabut saraf
3. Endoneurium, jaringan ikat yang membungkus akson-akson berselubung sel schwann berupa selapis tipis serat retikulin yang dihasilkan sel schwann
 Fungsi : memungkinkan komunikasi antara pusat-pusat di otak dan medula spinalis dan organ sensoris serta efektor (otot, kelenjar, dll)
 Mempunyai serabut-serabut aferen dan eferen ke dan dari SSP :
1. Serabut aferen, yaitu membawa informasi yang diperoleh dari bagian tubuh dan lingkungan ke SSP
2. Serabut eferen, yaitu membawa impuls dari SSP ke organ efektor yang dipengaruhi oleh pusat-pusat saraf tersebut
 Saraf sensorik, yaitu saraf yang hanya tdr atas serabut yang membawa impuls ke efektor (saraf motorik)
 Saraf campuran, yaitu saraf yang memiliki serabut sensorik dan motorik (punya akson bermielin dan tdk bermielin)

Ganglia


 Adalah struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang ditunjang oleh jaringan ikat
 Fungsi : menghantarkan impuls saraf
1. Ganglia sensorik
 Menerima impuls aferen menuju SSP
 Ada 2 jenis :
a. Berhubungan dengan saraf kranial (ganglia kranialis)
b. Berhubungan dengan radiks dorsal dari saraf spinal (ganglia spinalis). Ganglia spinalis ini memiliki badan sel neuron yang besar dan badan nissl halus dikelilingi banyak sel glia kecil yg disebut sel satelit
 Jaringan ikat menyangga sel ganglion
 Neuron termasuk neuron pseudounipolar
 Fungsi : meneruskan informasi dari ujung saraf ganglion ke substansi kelabu medula spinalis
2. Ganglia Otonom
 Neuron multipolar, punya perikarion neuron dengan badan nissl halus
 Beberapa ganglia berada di organ-organ tertentu, terutama di dinding saluran cerna membentuk Ganglia Intramural

Sistem saraf otonom

 Fungsi : menyelaraskan aktivitas tertentu di tubuh untuk mempertahankan lingk. Internal yang konstan (Homeostasis)
 Ciri-ciri secara anatomis :
1. Kumpulan sel saraf yang tdp di SSP
2. Serabut-serabut yang keluar dari SSP melalui saraf kranial/spinal
3. Ganglia saraf
 Sistem saraf otonom tdr dr jaringan neuron ganda :
1. Neuron pertama dari rantai otonom terletak di SSP. Serabut-serabut saraf (akson) dari neuron pertama disebut Serabut Praganglion
2. Neuron kedua ke efektor-otot/kelenjar disebut Serabut Pascaganglion
 Secara anatomis fungsional :
1. Sistem Simpatis
 Inti terletak di segmen torakal dan lumbal di medula spinalis, shg disebut Divisi Torakolumbal
2. Sistem Parasimpatis
 Mempunyai inti di medula dan mesensepalon
 Serabut praganglion dari neuron ini keluar melalui saraf kranial sehingga disebut juga sebagai Divisi Kraniosakral

0 komentar:

Posting Komentar

di add ya

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE