Senin, 26 Oktober 2009

Jaringan tulang

Jaringan tulang

 Tulang merupakan salah satu jaringan terkeras di dalam tubuh manusia
 Fungsi :
a. Menyokong struktur berdaging
b. Melindungi organ-organ vital yang terdapat dalam rongga dada dan tengkorak
c. Mengandung sumsum tulang dimana darah dibentuk
d. Melipatgandakan kekuatan yang timbul selama kontraksi otot rangka dan mengubanya menjadi gerakan tubuh

Komponen jaringan tulang

Matriks Tulang
a. Bahan Anorganik
Kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, megnesium, kalium dan natrium
b. Bahan Organik
Serabut kolagen (95%)
Zat dasar/Substansi dasar (glikosaminoglikan)

Sel Tulang
a. Sel Osteoprogenitor
Merupakan sel induk yang berasal dari mesenkim yang punya daya mitotik dan kemampuan untuk berkembang menjadi tulang dewasa
Ciri-ciri : berbentuk gelendong, inti pucat memanjang, sitoplasma jarang, ditemukan pada permukaan tulang di lapisan dalam periosteum dan pada endosteum
Ada 2 jenis :
Preosteoblas (Sedikit RE, menghasilkan osteoblas)
Preosteoklas (Banyak mitokondria dan ribosom bebas, menghasilkan osteoklas)

Osteoblas
Fungsi : utk sintesa komponen organik matriks tulang (kolagen dan glikoprotein). Bila giat mensintesa matriks sel berbentuk kuboid, dan jika sintesa menurun sel berbentuk gepeng
Ciri morfologi : mempunyai prosesus sitoplasmik yang memungkinkan berhubungan dengan osteoblas di sekitarnya. Juluran lebih jelas jika sel mulai dikelilingi oleh matriks. Bila berada dalam matriks yang baru disintesa osteoblas dikenal sebagai osteosit. Terbentuk lakuna dan kanalikuli (rongga)

Osteosit
osteosit yaitu sel matur yang ditemukan terbungkus di dalam lapisan-lapisan matriks tulang yang mengalami mineralisasi
Merupakan sel yang berasal dari osteblas, terletak di dalam lakuna yang terletak diantara lamela-lamela matriks
Ciri morfologi : sel berbentuk gepeng, sedikit RE kasar dan aparatus golgi, kromatin inti lebih padat
Terlibat dalam mempertahankan matriks tulang dan sedikit berperan dalam kegiatan sintesa

Osteoklas
Merupakan sel motil (dapat bergerak) bercabang yang sangat besar.
Letak biasanya lebih ke arah atas permukaan matriks dan kadang-kadang saling overlapping dengan osteoblas dan osteoklas lain
Fungsi : meresorpsi tulang dan mensekresikan koligenasi dan enzim proteolitik
Letak : dalam daerah tulang yang mengalami resorpsi, osteoklas ditemukan dalam cekungan matriks yang dibentuk secara enzimatis disebut LAKUNA HOWSHIP

Periosteum dan endosteum

 Merupakan lapisan jaringan penyambung yang menutupi permukaan luar dan dalam dari tulang
1. Periosteum
Merupakan suatu lapisan jaringan penyambung padat yang di bagian luar dan mengandung serat kolagen (SERAT SHARPEY yang memasuki matriks tulang dan mengikat periosteum pada tulang) dan fibroblas
Banyak mengandung sel (sel mirip fibroblas yaitu sel osteoprogenitor)
2. Endosteum
Melapisi semua rongga dalam di dalam tulang dan terdiri atas selapis sel osteoprogenitor yang gepeng dan banyak jaringan ikat. Komponen hampir sama dengan periostrum tetapi jauh lebih tipis dan tidak memperlihatkan 2 lapisan yang jelas seperti pada periosteum

Dalam jaringan penyambung periosteum dan endosteum adalah nutrisi jaringan tulang dan menyediakan suplai kontinu sel osteoblas baru untuk perbaikan atau pertumbuhan tulang

Jenis-jenis jaringan tulang

A. Jaringan Primer
Bersifat sementara dan diganti oleh tulang sekunder pada orang dewasa
Terdapat pada sutura tulang pipih tengkorak, alveolus gigi, insersi beberapa tendo
Komposisi : berkas kolagen tidak teratur, kadar mineral rendah, osteosit banyak

B. Jaringan Tulang Sekunder
Jenis tulang yang ditemukan pada orang dewasa
Terdapat serabut kolagen yang tersusun dalam lamela yang sejajar satu dengan yang lain
Terdiri atas :
1. Sistem Havers (lamel-lamel konsentris yg mengandung pembuluh darah, saraf dan jaringan ikat longgar)
2. Lakuna-lakuna dengan osteosit
3. Serabut kolagen yang sejajar tiap lamel
4. Substansi semen yg mengelilingi sistem havers (matriks bermineral dan sedikit serat kolagen)
 Dalam diafisis, lamel-lamel memperlihatkan suatu susunan khas, yang terdiri atas :
a. Sistem Havers
b. Sistem Sirkumferens luar
c. Sistem Sirkumferens dalam
d. Sistem Intermediate

jenis-jenis tulang

1. Tulang Berongga (spons)
Terdiri atas balok-balok tulang langsing (trabekula), tidak teratur, bercabang dan saling berhubungan membentuk anyaman
Celah anyaman ditempati oleh sumsum tulang
2. Tulang Kompakta (padat)
Struktur lebih padat/kompak

TULANG PANJANG
 Bagian ujung tulang yang membulat disebut EPIFISIS (pertumbuhan keluar), terdiri atas tulang berongga yang ditutupi selapis tipis tulang kompakta
 Bagian silindris tulang disebut DIAFISIS (pertumbuhan diantara), hampir seluruhnya terdiri atas tulang kompakta, dgn sedikit tulang spons pada permukaan dalamnya di sekitar rongga sumsum tulang
TULANG PENDEK
• Umumnya memiliki pusat yang tdr atas tulang berongga, dan seluruhnya dikelilingi oleh tulang kompakta
TULANG PIPIH
• Memiliki 2 lapis tulang kompakta yang disebut LEMPENG, yang dipisahkan oleh selapis tulang berongga yang disebut DIPLOE

Osifikasi primer dan sekunder

 Osifikasi primer terdapat pada bagian diafisis tulang
 Osifikasi sekunder terdapat pada bagian epifisis tulang
 Di pusat osifikasi sekunder, tulang rawan tetap ada pada dua daerah :
1. Tulang rawan sendi, yang tetap ada seumur hidup dan tidak ikut dalam pertumbuhan memanjang tulang
2. Tulang rawan epifisis (lempeng epifisis), yang menghubungkan epifisis dengan diafisis. Tulang epifisis bertanggung jawab atas pertumbuhan memanjang tulang, dan tidak terdapat lagi pada orang dewasa

 Tulang rawan epifisis dibagi dalam 5 zona :
1. Zona Istirahat, terdiri atas tulang rawan hialin
2. Zona Proliferasi, terdiri atas kondrosit yang cepat membelah dan tersusun dalam kolom-kolom sel secara paralel thd sumbu panjang tulang
3. Zona Hipertrofi Tulang Rawan, mengandung kondrosit yang besar yang sitoplasmanya telah menimbun glikogen. Matriks yang telah diresorpsi hanya tersisa berupa septa tipis di antara kondrosit
4. Zona Kalsifikasi Tulang Rawan, kondrosit mati, septa tipis tulang rawan mengalami kalsifikasi dengan mengendapnya hidroksi apatit
5. Zona osifikasi, muncul jaringan tulang endokondral
Proses pertumbuhan tulang panjang

 Terjadi melalui proliferasi kondrosit dalam lempeng epifisis. Pada waktu yang sama, kondrosit sisi diafisis dari lempeng mengalami pembesaran sel, matriksnya mengalami perkapuran, dan sel-selnya mati
 Osteoblas meletakkan selapis tulang primer pada matriks yang berkapur tsb.
 Lempeng epifisis didesak menjauhi diafisis sehingga tulang tersebut bertambah panjang

0 komentar:

Posting Komentar

di add ya

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE