BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

BAMA ANDROID DAN SOFTWARE

Tak semua yang kau inginkan terkabulkan, tapi yakinlah semua yang kau butuhkan pasti Allah kabulkan

Senin, 08 Maret 2010

laporan PPL


LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA I MUHAMMADIYAH I SEMARANG
TAHUN 2009/1010





Laporan diajukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Oleh :
Nama : Bambang Utomo
NPM : 06320017
Jurusan : Pendidikan Biologi

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SEMARANG
Tahun 2010
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Pelaksanaan Praktik Pengalaman (PPL) ini, telah disetujui dan disahkan pada tanggal



Oleh

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong


Dra. Mei Sulistyoningsih, M.Si, S.Si Dra. Tri Indah Hertanti








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat enyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SMA Muhammadiyah 1 semarang serta menyusun laporan hasil orientasi dan observasi PPL ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah member masukan serta saran selama kegiatan praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini berlangsung, khususnya kepada :
1. Bapak Muhdi, M. Hum Rektor IKIP PGRI Semarang, selaku penanggung jawab PPL.
2. Ibu Dra. Intan Indiati, M. Pd, Kepla Unit PPL IKIP PGRI Semarang.
3. Mukhlis, M.Pd, selaku koordinator DPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyah I Semarang.
4. Dra. Mei Sulistyoningsih, M.Si, S.Si, selaku dosen pembimbing lapangan.
5. Drs. Giyatno, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah I Semarang.
6. Dra. Tri Indah Hertanti, selaku guru pamong Biologi di SMA Muhammadiyah I Semarang.
7. Semua guru, karyawan dan siswa-siswi di SMA Muhammadiyah I Semarang.
8. Rekan-rekan mahasiswa praktikan IKIP PGRI Semarang atas kerjasama dan solidaritasnya.
Kami sadar bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya. Akhirnya kami berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Maret 2010
Praktikan,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA MUHAMMADIYAH I SEMARANG
BAB II REFLEKSI DIRI
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN









DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana dan Rekam Kegiatan.
2. Daftar Hadir Praktikan.
3. Silabus.
4. Program tahunan.
5. Program semester
6. Kalender Pendidikan.
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
8. Daftar Peserta Didik
9. Daftar Nilai Peserta Didik.











BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANANAN PPL

Dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pasti terdapaat sedikit banyak masalah yang dapat menghambat kelancaran proses pelaksanaan PPL diantaranya :
A. PENYUSUNAN RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu perangkat pembelajaran yang dibuat praktikan sebelum melaksanakan proses pembelajaran dan harus sudah diketahui oleh guru pamong yang bersangkutan serta diberi tanda tangan serta sudah direvisi oleh guru pamong sebelum praktikan mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Akan tetapi dalam penyusunan RPP tidak semudah apa yang praktikan bayangkan tetapi terdapat sedikit masalah yang menghambat dalam penyusunan RPP diantaranya :
1. Format penyusunan RPP
2. Kesulitan dalam menentukan indikator yang disesuaikan dengan alokasi waktu
3. Penggunaan bahasa
4. Penyusunan kalimat
5. Media yang cocok dengan materi yang akan disamoaikan

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi praktikan dalam penyusunan RPP itu dikarenakan belum terbiasanya praktikan membuat atau menyusun RPP dan baru pertama kali membuat format yang digunakan di sekolah latihan tersebut. Oleh karena faktor penghambat tersebut, praktikan menghadapi sedikit kendala atau masalah yang bekaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut.
B. LATIHAN PRAKTIK MENGAJAR

Latihan praktik mengajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam pelaksanaan PPL dan dibimbing oleh guru pamong di sekolah tempat guru praktikan melaksanakan PPL. Dalam bimbingan tersebut guru praktikan diharapkan menjadi calon guru atau calon tenaga kependidikan yang profesional. Praktik mengajar pun menjadi salah satu penilaian yang utama oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Adapun beberapa kendala yang saya alami selama melaksanakan praktik mengajar di SMA Muhammadiyah I Semarang, diantaranya :
1. Rasa percaya diri yang kurang saat pertama masuk kelas dan menghadapi siswa yang aktif bertanya, kondisi siswa yang ramai dengan datangnya guru praktikan yang baru.
2. Masih belum bisa menguasai kelas, ada siswa yang tidak mau mengerjakan soal, masih suka berbicara sendiri / kurang memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh guru praktikan.
3. Cara menyampaikan materi pelajaran dengan kata-kata yang sulit untuk dimengerti.
4. Pada saat di dampingi guru pamong terlihat gugup dan kurang percaya diri.
Umumnya praktikan dalam melakukan latihan Micro Teaching di kampus, lebih mudah karena jumlah siswanya sedikit, bisa menerima dan mengerti bahasa yang digunakan, dan pengelolaan kelas yang mudah karena ada rasa saling medukung. Tetapi dalam sekolah latihan, praktikan menghadapi kendala-kendala yang disebutkan di atas. Oleh karena itu praktikan harus cepat beradaptasi dengan kondisi sekolah latihan supaya materi yang disampaikan tidak sia-sia.
C. BIMBINGAN BELAJAR / EKSTRAKURIKULER

Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang memiliki beberapa kegiatan Ekstra Kurikuler, antara lain:
a. Hizbun Waton (HW)
b. Rokhis (BTAQ)
c. Rokhis (Rebana)
d. Paskibra
e. Paduan Suara
f. Pencak Silat “ Tapak Suci”
g. Basket
h. KIR
i. Seni Tari
Dalam ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah latihan terdapat hal-hal yang menghambat praktikan mengikuti kegiatan tersebut, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak seluruhnya ekstra yang dilaksanakan bisa diikuti karena keterbatasan tersebut. Praktikan hanya mengikuti satu ekstrakurikuler yaitu Hizbul Waton.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki oleh praktikan tersebut, terdapat masalah lain yang menghambat yaitu faktor waktu yang hampir bersamaan dan waktu yang dimiliki praktikan terbagi dengan kesibukan atau pekerjaan sampingan yang praktikan lakukan.
D. PARTISIPASI DI SEKOLAH LATIHAN

Di sekolah latihan terdapat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, oleh karena itu praktikan ikut berpartisipasi diantaranya :
1. Piket harian PPL tiap hari senin
2. Upacara Bendera
3. Berpartisipasi dalam kegiatan persiapan “Try Out” untuk kelas XII
4. Mengisi jam kosong
5. Mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler
6. Partisipasi dalam kegiatan OSIS
Partisipasi-partisipasi yang dilakukan praktikan di sekolah latihan ditujukan supaya praktikan mendapat pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat bagi praktikan setelah menjadi guru di suatu sekolah.
E. TAHAPAN KEGIATAN

Tahapan kegiatan PPL dilaksanakan praktikan di SMA Muhammadiyah I Semarang adalah sebagai berikut :
1. Penerjunan
Penerjunan mahasiswa PPL di SMA Muhammadiyah I Semarang dilaksanakan pada hari kamis, 14 januari 2010, pukul 10.00 WIB. Acara penerjunan sekaligus serah terima dihadiri oleh waka kurikulum, koordinator DPL sekolah latihan, koordinator guru pamong, guru SMA Muhammadiyah I Semarang, dan mahasiswa praktikan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan PPL disekolah latihan dilaksanakan kurang lebih selama delapan minggu, yang kegiatannya meliputi :
1) Pengalaman lapangan
Kegiatan pengalaman lapangan di SMA muhammadiyah I Seamarang dilaksanakan pada tanggal 14 januari – 13 maret 2010 yang meliputi kegiatan orientasi, observasi data lingkungan.
2) Pengajaran model
Pengajaran model dilaksanakan pada tanggal 27 januari 2010, merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan dengan cara mengamati guru pamong dalam melakukan proses belajar mengajar terhadap siswa. Sehingga melalui kegiatan ini praktikan dapat mengetahui bagaimana cara guru mengajar, tentang proses mengajar dan permasalahan yang terjadi didalam kelas.
3) Pengajaran terbimbing
Pengajaran terbimbing merupakan kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh praktikan dengan didampingi oleh guru pemong, pengajaran ini memberikan informasi kepada praktikan tentang kemampuan dan kekurangan yang dimmiliki oleh praktikan dalam mengajar dikelas. Kemampuan yang dimaksud meliputi :
a. Membuka pelajaran
Dalam mengawali proses belajar mengajar praktikan mengawali dengan salam, mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk mengikuti pelajaran, memberikan pertanyaan materi sebelumnya dan merangkaikan materi yang akan disampaikan nanti.
b. Komunikasi dengan siswa
Komunikasi dengan siswa suadah berjalan dengan baik atau belum pada saat prose belajar mengajar berjalan.
c. Metode pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan ceramah, Tanya jawab, diskusi, think pair and share, demonstration dan lain lain. Sedangkan perangkat yang digunakan adalah inquiri, kooperatif, konsep.
d. Variasi dalam mengajar.
Variasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan member materi kemudsian diselingi dengan pertanyaan atau memberikan contoh , argumentasi atau pendapatnya.
e. Memberikan penguatan
Untuk materi penting praktikan member penguatan dengan menyampaikan secara berulang-ulang serta memberikan contoh atau gambaran yang mudah dimengertri oleh siswa dan yang mudah dialami oleh siswa dalam lingkungan disekitar.
f. Menggunakan LCD, Komputer
Agar siswa lebih mudah memahami terhadap materi yang disampaikanmaka praktikan membuat inti sari dari materi dalam bentuk power point dan menampilkan berbagai gambar yang relevan dengan materi yang akan disampaikan

g. Mengkondisikan situasi belajar.
Cara yang dilakukan oleh praktikan untuk mengkondisikan situasi belajar dengan member perhatian dan motivasi kepada siswa. Praktikan berusaha membuat kondisi kelas agar tidak gaduh dengan member peringatan kepada siswa yang membuat gaduh dikelas atau member pertanyaan kepada siswa yang membuat gaduh dikelas serta adanya toleransi antara praktikan dengan siswa.
h. Member pertanyaan.
Untuk menghidupkan suasana, praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang diasampaikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui materi mana yang sudah atau belum dipahami oleh siswa.
i. Menilai hasil belajar.
Untuk menilai hasil belajar siswa, praktikan member tugas, posttest, pretest, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkatr keberhasilan dan penguasaan siswa terhadap penguasaan materi yang telah disampaikan.
j. Menutup pelajaran.
Pada akhir pelajaran paraktikan menutup pelajaran dengan menutup dengan member kesimpulan tentang pelajaran yang telah disampaikan tadi atau memberikan tugas untuk materi selanjutnya.
4) Pengajaran mandiri.
Merupakan kegiatan praktikanmengajar dan tugas keguruan lainnya dengan mengonsultasikan terlebih dahulu perangkat pembelajarannya pada guru pamong. Dimana guru tetap memantaua praktikan. Jadi, pengajaran ini melatih praktikan untuk berkreasi dalam menyampaikan materi, menggunakan metode yang sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guiru yang sebenarnya.
5) Pelaksanaan ujian praktik mengajar.
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan pada akhir praktik mengajar dan penilaian berdasarkan APKG sehingga kompetensi-kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru dapat diperhatikan. Sehingga ujian itu sendiri dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan.
6) Bimbingan penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan praktikan mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik guru pamong, dosen koordinator lapangan, dosen pembimbing lapangan serta pihak-pihak lain yang terkait, sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktunya.
Pelaksanaannya mahasiswa menjalankan observasi dan adaptasi lingkungan sekolah latihan dalam satu minggu pertama. Minggu kedua praktikan melaksanakan pengajaran modelk yaitu proses observasi dan adapatasi kekelas. Proses tersebut dilakukan untuk mengenal situasi kelas, mengetahui model dan metode mengajar yang dipakai oleh guru pamong bidang studi, belajar mengelola kelas dan proses mengenal karakter siswa. Sdalam pelaksanaannya praktikan juga berlatih mengajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas yang akan dilakukan praktik mengajar.
Di SMA Muhammadiyah I Semarang praktikan bidang studi biologi melaksanakan praktik mengajar dikelas XI IPA, dengan jumlah murid 32 siswa. Praktikan melaksanakan praktik mengajar untuk setiap minggunya dengan jumlah jam mengajar 4 jam setiap minggunya, yaitu selasa 1 jam, kamis 1 jam, dan jum’at 2 jam.
3. Penarikan.
Penarikan mahasiswa PPL dilaksanakan pada tanggal 13 maret 2010 pada SMA Muhammadiyah I Semarang oleh dosen koordinator lapangan. Penarikan dilaksnakan di SMA Muhammadiyah I Semarang.



F. MATERI KEGIATAN

Materi kegiatan yang kami peroleh berasal dari kegiatan pembekalan, mikroteacing, upacara penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik mengajar. Ketika kami memperoleh materi tentang ke-PPL-an sekolah dan kegiatan belajar mengajar serta permasalahannya, yang disampaikan koordinator masing-masing fakultas. Sedangkan materi yang lain diberikan oleh kepala sekolah dan guru-guru dari SMA yang mendapat tugas dari UPT PPL.
Acara penyerahan dilaksankan pada pukul 10.00 WIB














BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI

Dari berbagai masalah yang dihadapi praktikan yang termuat dalam BAB I poin A sampai F disebabkan karena beberapa faktor yang secara tidak langsung menjadi ganjalan-ganjalan kecil dalam proses pelaksanaan PPL.
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah-masalah yang dihadapi praktikan tersebut diantaranya :
1. Kurangnya sumber materi yang juga berfungsi sebagai sumber kreativitas.
2. Penggunaan bahasa dalam pembuatan RPP.
3. Sulitnya menentukan indikator yang disesuaikan dengan alokasi waktu supaya proses belajar efektif.
4. Kurang terbiasanya menghadapi siswa secara langsung.
5. Pemilihan media dan metode yang tepat dalam setiap pertemuan.
Penyebab utama dari sebagian besar masalah yang dihadapi pada masa PPL adalah belum terbiasanya mahasiswa dalam menghadapi kondisi lingkungan sekolah dan karakter tiap-tiap siswa dimana mahasiswa harus berhadapan langsung dengan pembelajaran dalam macro class.








BAB III
UPAYA PENAGGULANGAN MASALAH

Segala macam kesulitan atau masalah pasti ada jalan keluarnya. Terkadang mahasiswa sudah merasa cukup dalam hal akademik saat mereka berada di lingkungan kampus. Namun disaat mahasiswa diterjunkan langsung di lingkungan sekolah, seolah-olah segala sesuatunya harus dipelajari mulai dari awal lagi. Bukan hanya dalam pembelajaran teknik mengajar tetapi dalam beberapa hal lain yang sepertinya sepele namun harus benar-benar menjadi perhatian khusus oleh mahasiswa praktikan. Antara lain tentang solidaritas, sosialisasi, koordinasi dan kedisiplinan.
Dengan terus menggali informasi, belajar membaur dengan lingkungan, tidak berhenti belajar dari berbagai sumber, kerja keras, rajin berkonsultasi dengan guru pamong, rendah hati serta tenggang rasa kepada sesama adalah beberapa kunci kecil yang akan mendorong mahasiswa menuju perubahan besar yang akan menjadi pondasi bagi keberhasilannya dimasa depan. Apabila faktor-faktor yang disebutkan di atas bisa dilaksanakan maka kendala-kendala yang menghambat tersebut akan mudah dipecahkan dan situasi belajar pembelajaran akan kondusif dan mudah diterima oleh peserta didik.







BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapanga (PPL) :
1. Bahwa segala permasalahan yang menghambat kelancaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat dipecahkan dengan mudah apabila praktikan mempunyai kemauan. Kemauan yang disebutkan di atas adalah rasa atau sikap ingin bisa dari praktikan seperti halnya rasa ingin bisa menyampaikan materi, maka kita harus bisa mengkondusifkan siswa dan menguasai materi semaksimal mungkin.
2. Dalam mengaktualisasikan proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai bekal materi yang cukup serta harus mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas.
3. Seorang guru harus memiliki kesabaran dalam membimbing siswa yang mempunyai karakter yang berbeda.
4. Tujuan diadakan PPL adalah untuk membina mahasiswa menjadi calon guru atau menjadi calon tenaga kependidikan yang professional mengaktualisasikan dengan prinsip-prinsip kependidikan, berdasarkan kompetensi professional, paedagogik, kepribadian dan sosial.

B. SARAN
Untuk mendapatkan suatu kegiatan yang berdaya guna dan menghasilkan lulusan yang dapat menjadi SDM yang berkualitas perlu praktikan sampaikan beberapa saran yaitu:
1. Kegiatan pendidikan yang sudah baik ini hendaknya dapat dipertahankan atau lebih ditingkatkan untuk menghadapi persaingan ditahun-tahun mendatang.
2. Karena pendidikan merupakan suatu sistem, maka perlu kiranya ada keterpaduan antara berbagai pihak yang terkait, guna tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
3. Pelaksanaan tata tertib sekolah hendaknya terus ditingkatkan untuk menanamkan rasa disiplin seluruh aktivitas akademika SMA Muhammadiyah 1 Semarang.
4. Ditengah kemerosotan moral remaja saat ini, hendaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa agamis yang sudah berjalan lebih ditingkatkan. Hal ini dilakukan guna membekali siswa agar mempunyai moral yang baik.
5. Hendaknya pendidikan yang ditanamkan pada siswa harus dilakukan tidak semata-mata menanamkan pada kecerdasan (IQ), tetapi juga memperhatikan emosional siswa (EQ).

Demikian saran dari praktikan dan praktikan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di dalam SMA Muhammadiyah 1 Semarang yang sudah berkenan menerima praktikan untuk berlatih di sekolahan tersebut selama kurang lebih 2 bulan.
Dengan kerendahan hati praktikan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga SMA Muhammadiyah 1 Semarang menjadi sekolahan yang lebih maju dari sekarang dan bisa meluluskan generasi muda yang berbakat dan berguna bagi nusa & bangsa serta agamanya. Amin.

Jumat, 05 Maret 2010



Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.

1. Susunan Kulit

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.

Gbr. Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya

Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.

Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

2. Fungsi Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.





< Sebelum Sesudah >

Rabu, 03 Maret 2010

ekskresi invertebrata 1




Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi. Alat ekskresi pada manusia dan vertebrata lainnya berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan hati, sedangkan alat pengeluaran pada hewan invertebrata berupa nefridium, sel api, atau buluh Malphigi.

Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.

Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat.

Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.

Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea.

Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.

Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.

Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.

SISTEM EKSKRESI PADA INVERTEBRATA

Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.

Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.

1. Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih


Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.

Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.


.Gbr. Struktur alat ekskresi pada casing pipih

Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air.

2. Sistem Ekskresi pada Anelida dan Molluska


Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya.

Gbr. Sistem ekskresi pada anelida

Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.

Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.

Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.

3. Alat Ekskresi pada Belalang

Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.

Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

Gbr. Sistem Ekskresi pada belalang

gangguan ekskresi


Macam/Jenis Gangguan & Penyakit Pada Saluran Kencing / Sistem Ekskresi Pipis Manusia - Info Kesehatan
Sun, 29/07/2007 - 1:21pm — godam64

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kelainan atau penyakit yang biasa terjadi pada saluran kencing manusia yang termasuk dalam kategori sistem ekskresi atau pembuangan disertai pengertian arti definisi gangguannya, yaitu antara lain :

1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan batu ginjal karena terjadi stagnasi urine. Biasanya terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh.

2. Nefritis
Nefritis adalah gangguan berupa radang ginjal yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan ginjal.

3. Sistis
Sistis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia yang berupa radang pada membran mukosa yang menjadi pelapis kandung kemih.

4. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya urin / urine (anuria) sehingga apabila sudah akut / parah dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja / berfungsi secara tiba-tiba.

gangguan pada sistem ekskresi

PARU-PARU

1. Pneumonia

Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.

Gejala

Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.

Perawatan

Tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik.

Pneumonia adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan kesehatan orang tersebut.

Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung

2. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:

1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Penyebab

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

3. Tuberkolosis atau TBC

Adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Jenis-jenis

* Tuberkulosis paru, dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
* Tuberkulosis paru, tidak dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
* Tuberkulosis pada sistem syaraf
* Tuberkulosis pada organ lainnya
* Tuberkulosis millier

4. Asbestosis

Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

* Plak pleura (klasifikasi)
* Mesotelioma maligna
* Efusi pleura.

Gejala

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami kegagalan pernafasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.

Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Penyembuhan

Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Pencegahan

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.

5. Bronkitis

Adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Penyebab

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

* Sinusitis kronis
* Bronkiektasis
* Alergi
* Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

* Berbagai jenis debu
* Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
* Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
* Tembakau dan rokok lainnya.

Gejala

Gejalanya berupa:

* batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
* sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
* sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
* bengek
* lelah
* pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
* wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
* pipi tampak kemerahan
* sakit kepala
* gangguan penglihatan.

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
Pengobatan

Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.

Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.

II. GINJAL

1. Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)

Adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat.

Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.

Dampak

Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

* Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
* Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
* Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
* Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
* Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
* Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.

Sebab

Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).
Penyembuhan

Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).

Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.

Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.

2. Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner)

Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Penyebab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.

Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.
Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.

Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Pengobatan

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.

Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :

* 3 x 2 – 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
* 4 x ½ sachet Calcium I sehari

Pencegahan

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

3. Diabetes mellitus (DM)

Berasal dari kata Yunani διαβαίνειν, diabaínein, “tembus” atau “pancuran air”, dan kata Latin mellitus, “rasa manis” yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Penyebab

Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.
Gejala

Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria ( urination yang sering), polydipsia ( dahaga ditingkatkan dan masukan cairan sebagai akibat yang ditingkatkan) dan polyphagia ( selera yang ditingkatkan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa diset dicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan atau dengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan & mdash; diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( di samping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi. Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapa adalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

4. Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai dengan edema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirens kreatinin < 25.

Pengobatan

Pengobatannya adalah dengan transplantasi ginjal

III. KULIT

1. Eksim atau Dermatitis

Adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Gejala

Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.

Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

Pengobatan

Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.

Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

2. Simptom – Sejenis penyakit yang disebabkan tungau, disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang sangat menular lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal pada kulit adalah reaksi alergi terhadap tungau.

Berikut ini adalah symptom umum scabies menurut National Library of Medicine, Amerika :

* Rasa gatal terutama di malam hari
* Garis sangat tipis seperti goresan pensil
* Abrasi yang disebabkan garukan dan goresan pada ruam
* Lepuh-lepuh kecil.

3. Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[2] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath, yang digambarkan pada alkitab dan sering disamakan dengan kusta

Penyebab

Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta.[2] Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.[8] M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.

Pengobatan

Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.

Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. [25] Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.[26] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.

Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar.[27] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.

4. Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.

Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.

Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.

Pencegahan

Menjaga kebersihan kulit adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, kurangi stress.

IV.HATI

1. Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.
Penyebab

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Jenis Virus Hepatitis

* Virus hepatitis A

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

* Virus hepatitis B

Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).

Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

* Virus hepatitis C

Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.

* Virus hepatitis D

Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

* Virus hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

* Virus hepatitis G

Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :

* Virus Mumps

* Virus Rubella
* Virus Cytomegalovirus
* Virus Epstein-Barr
* Virus Herpes

Pengobatan

* Calcium I + Cordyceps, cara pemakaian:

*
o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam setelah minum Calcium I)
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps

* Calcium I + Cordyceps + Zinc (Jika komposisi Calcium I + Cordyceps saja belum cukup), Cara pemakaian:

*
o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam setelah minum Calcium I) + 2 kapsul Zinc
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc

* Cordyceps (paket hemat), Cara pemakaian 2 – 3 kapsul Cordyceps setiap habis makan
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE