Sabtu, 14 April 2012

SYSTEM IMUN BODY

SISTEM IMUN TUBUH

sistem imun adalah suatu sistem pertahanan yang ada dalam tubuh organisme (makhluk hidup)

sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya, yaitu
1. Sistem imun Non Spesifik (Sistem imun alami)
2. Sistem imun Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi)

berdasarkan mekanisme kerjanya, sistem imun terbagi, yaitu:
1. Sistem imun humoral (sistem imun jaringan atau diluar sel, yang berperan adalah Sel B "antibodi"
2. Sistem imun cellular (sistem imun yang bekerja pada sel yang terinfeksi antigen, yang berperan adalah sel T (Th, Tc, Ts)

selain itu dalam sistem imun juga dikenal:
1. Komplemem (zat glikoprotein yang berperan membantu kerja sel imun yaitu sebagai aktivator, mediator, penghancur)
2. Sitokine/limfokim (zat yang dihasilkan oleh sel sel limfosit dan beberapa sel sistem imun yang mana berperan sebagao motivator dalam sistem imun.

Hmm, mau mencoba meluruskan jabaran dari kifly, maaf ya kalo sedikit lancang.
Sistem pertahanan tubuh (atau sistem imun) adalah sistem tubuh yang khusus dirancang untuk mempertahankan diri dari masuknya benda asing, baik yang berbahaya maupun tidak.
Kerja dari sistem imun sendiri cukup menarik, dan dapat dibagi menjadi:

1. Innate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan mekanisme pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi secara cepat terhadap infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0 sampai jam ke-12 infeksi. Mekanisme tersebut melibatkan (1) penghalang fisik dan kimiawi, seperti epitel dan senyawa antimikrobia yang dihasilkan oleh sel epitel, (2) sel fagosit (neutrofil dan maktofag) dan sel natural killer, (3) protein darah, termasuk sistem komplemen dan mediator inflamasi lainnya, dan (4) protein sitokin yang mengatur sel-sel pada mekanisme ini. Innate immunity terjadi karena tubuh dapat mengenali struktur mikroba yang masuk, bisa karena sebelumnya mikroba tersebut sudah pernah menginfeksi tubuh, atau karena struktur mikroba tersebut mirip seperti struktur mikroba lain yang pernah menginfeksi tubuh. Kelemahan dari mekanisme ini adalah tidak dapat mengenali struktur yang sama sekali baru menginfeksi tubuh. Untuk infeksi tersebut, adaptive immunity yang berperan.

2. Adaptive immunity, atau imunitas spesifik, terjadi ketika innate immunity gagal menghalau infeksi karena benda asing yang masuk memiliki struktur yang sama sekali baru bagi tubuh. Mekanisme ini terjadi sekitar 1 hingga 5 hari setelah infeksi. Secara singkat, makanisme ini akan mencoba membuat "ingatan" baru tentang struktur benda asing yang masuk ke tubuh, kemudia bereaksi untuk menghalau benda asing tersebut. Sel yang terlibat pada mekanisme ini adalah limfosit, baik sel T limfosit maupun sel B limfosit. Adaptive immunity sendiri terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Imunitas humoral, yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.
b. Imunitas selular, yaitu imunitas yang dimediasi oleh sel T limfosit. Mekanisme ini ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi. T limfosit kemudian akan menginduksi 2 hal: (1) fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi, dan (2) lisis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh antibodi.

Mungkin ini penjelasan singkat tentang sistem imunitas manusia, untuk lebih detilnya silahkan baca buku karangan Abbas et al. (2000). Semoga berguna.

yang baru kupelajari itu..
yang limfosit B..

secara simplenya..

ketika antigen masuk ketubuh manusia, Limfosit B, akan menerima rngsang, dan memproduksi antibodi *antibodi sendiri dibedakan beberapa macam*..
nah, antibodi akan berikatan dengan antigen *ikatan kovale kalo ga salh*, iktannya tuh beenr2 klop, sperti lubang kunci ma anak kuncinya..setealah berikatan, antibodi akan melemahkan dan akhirnya menghancurkan antigennya tersebut..
kalo yang limfosit T, ntar berhubungan ma sel darah putihnya sendiri, fagosit kalo ga salah..
tapi bagian sel2 darah putih sendiri punya masing2 tugas dalam melakukan pertahanan..

Ini yang disebut sebagai "infeksi berulang" atau reinfection. Ini bukan kerjaannya si innate, tapi kerjaannya si memory (immunological memory). Memori ini dihasilkan oleh sistem imun adaptif, yaitu sel B. Presentasi antigen oleh APC terhadap Th memicu diferensiasi sel B, sebagian subset menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi, subset yang lain menjadi sel memori. Reinfeksi di kemudian hari akan "membangunkan" sel memori ini sehingga responnya cepat/segera/akut, seperti respon imun nonspesifik meskipun sebenarnya yang memulai adalah sel B.

Pengenalan antigen oleh innate immunity berdasarkan sama tidaknya pola molekul permukaan sel, atau dikenal dengan (pattern recognition). Apabila polanya sama dengan pola sel-sel tubuh (self), maka akan dibiarkan saja. Akan tetapi apabila polanya berbeda, maka akan dikenali sebagai benda asing atau nonself, hal inilah yang memicu munculnya respon imun.

Ceritanya kan kira-kira begini : misalnya ada antigen yang spesifik, limfosit T bakal berproliferasi dan melepas banyak sel T teraktivasi, ini bersama-sama dengan pelepasan antibodi oleh sel B teraktivasi. Bedanya, bukan antibodi yang dilepaskan tetapi seluruh sel T teraktivasi yang dibentuk dan dilepaskan ke dalam cairan limfe. Dari situ, sel T disebarkan ke dalam sirkulasi utk kemudian disebarkan ke seluruh tubuh, lewat dinding kapiler ke dalam jaringan, masuk lagi ke cairan limfe dan darah, begitu seterusnya.

Nah, sel memori limfosit-T dibentuk dgn cara yang sama seperti sel memori B (dalam sistem antibodi). Bila suatu klon limfosit T diaktivasi oleh suatu antigen, maka akan banyak limfosit baru yang terbentuk dan ditambahkan ke dalam jaringan limfoid sebagai tambahan limfosit T terhadap klon yang spesifik. Nah sel-sel memori ini bakal menyebar ke seluruh jaringan limfoid tubuh, itu sebabnya kalo terpapar antigen yang sama lagi, pelepasan sel-sel T teraktivasi lebih cepat dan lebih kuat dari sebelumnya.



Peran Senyawa Kimia dalam Sistem Pertahanan Tubuh Menangkal Serangan penyakit
-
Tahukah Anda, apa yang dilakukan dunia ketika para teroris menyerang dan membuat kacau? Semua negara di dunia, tanpa kecuali beramai-ramai membuat sistem pertahanan diri terhadap serangan para teroris, dan bekerja sama satu sama lain dalam membumi-hanguskan para pembuat kacau ini. Tapi tentu, tulisan ini bukan bertujuan membahas isu terorisme yang sedang gencar-gencarnya dibahas di seluruh dunia. Serangan teroris terhadap suatu negara hanya sebagai analogi tentang suatu kondisi yang pada prinsipnya mirip dengan serangan teroris, tetapi tentu serangan "teroris" ke dalam tubuh kita.
Serangan "teroris", kita sadari atau tidak berlangsung setiap hari menimpa kita. Lalu, bagaimana tubuh kita menyikapi keadaan ini dan seperti apa sistem pertahanan tubuh kita yang juga ikut melibatkan senyawa kimia tubuh sehingga seringkali kita tidak merasakan dampak serangan "para teroris" ini.
Perlu kita ketahui, setiap hari jutaan bakteri, mikroba, virus, racun, zat kimia, dan parasit (yang kita analogikan sebagai teroris) berusaha dengan segala cara masuk ke tubuh kita dan memporak-porandakan sistem pertahanan tubuh kita (sering disebut juga sebagai sistem kekebalan atau imun). Namun, tentu mereka harus berjuang keras melawan "para pejuang" yang senantiasa menjaga tubuh kita dari serangan mereka.
Untuk menangkal serangan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit ini, semua anggota "pejuang" pertahanan tubuh saling bekerja sama dan menerapkan sistem pertahanan tubuh berlapis-lapis dan kompleks tetapi juga menarik. Pertahanan berlapis-lapis ini penting, agar serangan dari jutaan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit ini dapat dilemahkan dengan cara bertahap. Namun adakalanya sistem berlapis-lapis ini masih juga dapat ditembus oleh serangan yang ulet dari "agen teroris" ini, sehingga timbul yang namanya sakit.
Sistem kekebalan tubuh sendiri diartikan sebagai semua mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh kita. Secara garis besar, sistem kekebalan tubuh kita dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kekebalan alami (innate immunity) dan sistem kekebalan dapatan (acquired immunity) yang keduanya saling bekerja sama menangkal zat asing dari luar tubuh yang tentu apabila dibiarkan akan berbahaya bagi tubuh. Di dalam sistem ini, peranan senyawa kimia tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan cukup luas dan beragam dengan mekanisme kerja yang unik.
Kekebalan alami merupakan pertahanan tubuh yang mendasar dan kita miliki semenjak lahir dan bersifat non-spesifik (artinya tidak bersifat khusus terhadap zat asing tertentu), sedangkan kekebalan dapatan merupakan pertahanan tubuh yang terbentuk sebagai respon adanya zat asing yang masuk ke dalam tubuh, bersifat spesifik, dan memiliki kemampuan mengingat.
Ribuan mekanisme dilakukan oleh dua sistem kekebalan tubuh kita ini, namun di artikel ini hanya akan dikemukakan beberapa anggota sisem pertahanan tubuh yang melibatkan peranan senyawa kimia.
Salah satu contoh kekebalan alami adalah mekanisme pemusnahan bakteri atau mikroorganisme lain yang mungkin terbawa masuk saat kita makan. Senyawa kimia yang berperan adalah HCl (asam klorida). Senyawa kimia ini terdapat dalam lambung kita, yang dihasilkan oleh sel di dinding lambung sebagai respon terhadap adanya makanan yang masuk ke dalam lambung. Selain berfungsi dalam menghancurkan makanan yang masuk ke dalam lambung, HCl juga berfungsi sebagai penghalang terhadap mikroorganisme yang masuk ke dalam lambung karena sifatnya yang asam (banyak bakteri atau mikroorganisme yang tidak tahan hidup pada pH lambung yang besarnya sekitar 4). HCl yang ada pada lambung akan mengganggu kerja enzim-enzim penting dalam mikroorganisme.
Contoh senyawa kimia lain yang berperan dalam kekebalan alami adalah oksigen. Oksigen merupakan unsur kimia yang kita hirup setiap hari dengan bebas. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan ditampung di dalam paru-paru untuk selanjutnya akan dibawa ke seluruh sel tubuh dengan bantuan darah. Terikatnya oksigen dalam darah dimungkinkan karena pada sel darah merah terdapat suatu gugus penangkap oksigen yang diberi nama Heme yang merupakan kompleks protein dan unsur Fe (besi). Unsur besi akan mengalami perubahan dari Fe2+ menjadi Fe3+ (teroksidasi) apabila berikatan dengan oksigen. Adanya oksigen yang diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh kita menyebabkan timbulnya suatu tekanan. Tekanan oksigen dalam darah ini banyak membunuh mikroorganisme yang bermaksud menyerang pertahanan tubuh kita.
Selain itu ada juga senyawa kimia yang dinamakan enzim, yang terdapat dalam cairan-cairan di tubuh kita, yang juga memiliki peranan penting dalam pertahanan tubuh terhadap zat asing. Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi. Salah satu enzim yang sangat terkenal dalam sistem kekebalan tubuh kita adalah lisozim. Lisozim merupakan enzim yang sanggup mencerna dinding sel bakteri sehingga bakteri akan kehilangan kemampuannya menimbulkan penyakit dalam tubuh kita (hilangnya dinding sel ini menyebabkan sel bekteri akan mati). Lisozim banyak terdapat dalam cairan tubuh seperti air mata dan ingus. Enzim lain yang juga ikut berperan dalam pertahanan tubuh adalah enzim proteolisis yang banyak terdapat dalam usus halus. Enzim ini akan membunuh mikroorganisme yang berhasil mencapai usus dengan mendegradasi (menghancurkan) protein mikroorganisme tersebut. Selain itu juga terdapat senyawa kimia yang dinamakan interferon yang dihasilkan oleh sel sebagai respon adanya serangan virus yang masuk tubuh. Interferon bekerja menghancurkan virus dengan menghambat perbanyakan virus dalam sel tubuh.
Hal yang juga menarik dalam sistem kekebalan alami tubuh ini adalah adanya gejala demam apabila tubuh kita diserang oleh zat asing tertentu (misalnya virus influensa) atau terluka oleh benda tertentu (misalnya kaki kita terkena paku). Gejala demam sendiri merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang timbul karena diproduksinya senyawa kimia interleukin (suatu protein hormon) sebagai respon terhadap adanya infeksi mikroba atau adanya jaringan tubuh yang terluka. Meningkatnya suhu tubuh (demam) akan menyebabkan mikroba tertentu yang ada dalam tubuh kita menjadi mati. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan mikroba tersebut dalam mentoleransi kenaikan suhu 2o-3oC di atas ambang normal suhu optimumnya. Jadi, sekali lagi demam yang kita alami ketika sakit merupakan salah satu bentuk "pertempuran" antara sistem kekebalan tubuh kita dan zat asing berbahaya yang masuk.
Setelah kita mengulas beberapa contoh senyawa kimia yang ikut berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh alami, tidak ada salahnya kalau kita juga mengulas senyawa kimia yang ikut berperan dalam kekebalan tubuh dapatan.
Salah satu senyawa kimia yang berperan penting dalam kekebalan tubuh dapatan adalah antibodi. Antibodi adalah suatu protein yang dihasilkan oleh suatu sel dalam tubuh kita (dinamakan sel limfosit B dan termasuk ke dalam kelompok sel darah putih) sebagai respon terhadap adanya antigen (antigen adalah senyawa kimia atau zat asing atau mikroba yang tidak dikehendaki tubuh karena berbahaya yang mampu membangkitkan respon kekebalan pada tubuh kita) yang masuk dalam tubuh. Antibodi mempunyai ciri khas, yaitu spesifik terhadap jenis tertentu dari antigen. Ribuan atau jutaan jenis antigen yang masuk akan merangsang dibentuknya ribuan atau jutaan jenis antibodi pula. Setiap detik sekitar 2000 molekul antibodi diproduksi oleh sel limfosit B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah ini merupakan sel darah putih penghasil antibodi yang mati setelah berperang melawan antigen.
Artikel ini hanya menjelaskan sedikit dari ratusan bahkan ribuan senyawa kimia yang ikut berperan aktif menjaga tubuh kita agar tetap sehat. Agar kerja dari sistem pertahanan tubuh kita dapat optimal diperlukan faktor-faktor pendukung dari luar. Faktor pendukung tersebut, misalnya asupan gizi seimbang yang berasal dari makanan yang kita konsumsi setiap hari dan olahraga taratur.
Banyak dari kita, merasa bahwa asupan gizi dari makanan alami yang kita makan masih relatif kurang untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, maka kita melengkapinya dengan mengkonsumsi suplemen makanan. Menurut majalah Nutraceutical edisi Juni 2002, total konsumsi suplemen makanan di seluruh dunia pada tahun 2001 sekitar 50,6 miliar dolar AS. Memang tidak salah, namun dalam mengkonsumsi suplemen makanan ada hal yang perlu diperhatikan agar nantinya tidak menimbulkan dampak yang negatif misalnya batasan kadar suatu zat tertentu dalam suplemen, misalnya vitamin A untuk suplemen makanan dibatasi kadar maksimal 5.000 IU per hari dan vitamin E sebagai antioksidan batas maksimalnya adalah 400 IU. Untuk menghindari dampak keamanan dari suplemen yang kita konsumsi, lebih dianjurkan untuk melengkapi kebutuhan gizi tubuh dari makanan alami

0 komentar:

Posting Komentar

di add ya

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE