Kamis, 29 Oktober 2009

Penyimpangan hukum mendel

Dalam percobaan-percobaan genetika, para ahli sering menemukan ratio fenotip yang ganjil, seakan-akan tidak mengikuti hukum Mendel. Misalnya pada perkawinan antara 2 individu dg 2 sifat beda, ternyata ratio fenotip F2 tidak selalu 9:3:3:1. Tetapi sering dijumpai perbandingan-perbandingan 9:7, 12:3:1, 15:1, 9:3:4 dll. Bila diteliti betul-betul angka-angka perbandingan di atas, ternyata juga merupakan penggabungan angka-angka perbandingan Mendel. 9:7 = 9:(3+3+1), 12:3:1 = (9+3):3:1, 15:1 = (9+3+3):1, 9:3:4 = 9:3:(3+1). Oleh sebab itu disebut penyimpangan semu, karena masih mengikuti hukum Mendel.

Penyimpangan semu hukum Mendel : terjadinya suatu kerjasama berbagai sifat yang memberikan fenotip berlainan namun masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotip dari Mendel.

Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling mempengaruhi dalam memberikan fenotip pada suatu individu. Peristiwa pengaruh mempengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih disebut Interaksi Gen.

Interaksi Gen

Interaksi gen ada 4 macam :

1. Komplementer
2. Kriptomeri
3. Epistasis – Hipostasis
4. Polimeri

ad. 1. Komplementer

Adalah peristiwa dimana 2 gen dominan saling mempengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.

Conoth :

C = gen penumbuh bahan mentah pigmen

c = gen tdk mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen

R = gen penumbuh enzim pigmentasi kulit

r = gen tdk mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit

P CCRR x ccrr

(berwarna) (tdk berwarna)

F1 CcRr –> berwarna

P2 CcRr x CcRr

Gamet CR, Cr, cR, cr

F2 1CCRR --> berwarna

2CCRr --> berwarna

2CcRR --> berwarna

4CcRr --> berwarna

1CCrr --> tidak berwarna

2Ccrr --> tidak berwarna

1ccRR --> tidak berwarna

2ccRr --> tidak berwarna

1ccrr --> tidak berwarna

Fenotip : berwarna dan tidak berwarna

Ratio fenotip : 9 : 7

- berwarna = 1+2+2+4 = 9

- tidak berwarna = 1+2+1+2+1 = 7

Ad. 2. Kriptomeri

Adalah peristiwa dimana suatu faktor dominan baru nampak pengaruhnya bila bertemu dg faktor dominan lain yang bukan alelanya. Faktor dominan ini seolah-olah sembunyi (kriptos)

Contoh : Misalnya Linaria maroccana biru (AaBb) disilangkan dg Linaria maroccana merah (Aabb), sedangkan gen A adalah untuk antosianin dan gen B untuk sifat basa.

Jika 2 gen dominan A dan B maka berwarna biru

1 gen dominan A maka berwarna merah

1 gen dominan B atau A dan B tidak ada maka berwarna putih

Ad. 3. Epistasis dan Hipostasis

Adalah peristiwa dimana 2 faktor yang bukan pasangan alelanya dapat mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme.

Epistasis = sifat yang menutupi

* Epistasis dominan = bila faktor yang menutupi adalah gen dominan
* Epistasis resesif = bila faktor yang menutupi adalah gen resesif

Hipostasis = sifat yang ditutupi

Ad. 4. Polimeri

Adalah peristiwa dimana beberapa sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri mempengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka

0 komentar:

Posting Komentar

di add ya

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE