Kamis, 10 Juni 2010

Pola Konsumsi Makanan Siap Saji dan Dampaknya Bagi Kesehatan Konsumen

MAKALAH

Pola Konsumsi Makanan Siap Saji dan Dampaknya Bagi Kesehatan Konsumen

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pangan dan Kesehatan





Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Tripusporini (06320113)
2. Masruroh (06320065)
3. Murtaki Ali Soim (06320 )
4. Ahmad Daman Huri (06320001)
5. Widayat Sari (06320125)
6. Listiani (07 )
7. Maruna (07 )
8. Sri Erna (07 )

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FALKUTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan deversivikasi, hygiene, sanitasi paraktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat adiktif yang berbahaya.
Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan biaya hidup, emansipasi atau alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Wanita sebagi ibu rumah tangga dan sebagaian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari parmuwisma menyebabkan makana siap saji menjadi menu utama sehari-hari dirumah.
Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus berngkat sekolah sementara ibu dan bapak harus berangkat bekerja sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapannya 3-5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah disajikan maknan ini umumnya mempunyai cita rasa yang guruh dan umumnya disukai, terutama ole anak-anak sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman dampak makanan siap sajibagi kesehatan masyarakat?
2. Bagaiman upaya mengurangi dan meminimalisasikan dampak negatif dari zat aditif pada makanan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak makanan siap saji bagi kesehatan masyarakat
2. Untuk mengetahui upaya mengurangi dan meminimalisasikan dampak negatif dari zat aditif pada makanan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan Siap Saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis atau diolah dengan cara sederhana. Makan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengelolahan pangan dengan teknilogi tinggi dan memmberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makan siap saji ini berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.
● Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan kedalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, penambahan rasa, dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
Jenis zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan pengunaanya yaitu :
1. agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contonya lecitin
2. agen penstabil dan pemekat contohnya ailginat gliserin
3. agen pengahalang kerak untuk mencegah pengumpalan
4. agen peningkatan nutrisi contonya berbagai vitamin
5. agen penget contonya garam nitrat dan nitrit
6. agen anti oksidan contohnya vitamin C dan E
7. agen pengembang untuk rotin dan bolu
8. agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG)
9. bahan pewarna
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang penggunaan, ukuran, dan aturannya sudah ditentukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang pengunaaanya bukan untuk makanan seperti borakdan formalin sebagai pengawet. Dimana disinyalir 86,2% mei basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah mengunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin diberikan dalam sirup untuk menimbulkan warna merah.
● Kemasan Makanan Siap saji
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitasa makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannnya baru memperhatikan food grade dan food safety.
Beberapa yang mempengaruhi produsen dalam memiliki kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini adalah plastik atau styrofoam (pembungkus mie instan dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

B. Dampak Makanan Siap Saji
Makanan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500-600 jenis. Jenis tersebut terdiri dari makan dan minuman yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersedian makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kulits makan dan praktis.
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 kategori yaitu :
1. Aspek toksikologis, katekori residu bahan makanan yang bersifat beracun terhadap organ-organ tubuh
2. Aspek mikrobiologis, mikroba dalam makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan
3. Aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat berlangsung maupun tidak langsung, dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Zat aditif Dampak terhadap kesehatan
Sulfit Sesak nafas, gatal-gatal, dan bengkak
Zat warna Menimbulkan elergi dan kanker hati, menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, dan carcinomas kelenjar tiroid
MSG Kerusakan otak, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar dan depresi
BHT dan BHA Menyebabkan kelainan kromosom pada orang tang alergi terhadap aspirin
Pemanis Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin), gangguan saraf dan otak (aspartan), dan mutagenik

Disamping bahaya dari zat aditif makan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen atau pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas, Unsaur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnta zat aditif berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormone testoteron,. Kemasan kaleng disinyalir mengandung timbale (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker dan Styrofoam bersifat mutagenic (mengubah gen) dan karsinogenik.

C. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Upaya mengurangi dan meminimalisasi dampak negative dari zat aditif makanan dapt diupayakan dalam beberapa cara yaitu anatra lain :
1. Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapt dalam brokoli, bayam dan asaparagus: betakaroten, Vitamin B3 (niasin), Vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat dalam mentega, susu, kunig telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian kepada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
2. Secara Eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan panagan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegitan PMT-AS ( Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memmenfaaatkan suber makanan lokal.
Non pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pnegawasan damn bertindak sebagai pembela konsumen.





















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Makanan siap saji yang dimaksud adalah, jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk daam kemasan, mie instan, nuget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.
2. Zat aditif makanan adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
3. Berbagai zat aditif tersebut sangat berbahaya bagi makanan macam – macam zat aditi yang berbahaya bagi makanan yang diantarana yaitu seperti sulfit, zat warna, MSG, BHT dan BHA, dan pemanis.

B. Saran
 Menguarangi konsumsi makan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah – buahan serta mengkonsumsi vitamin
 Memberi pengertian pada keluarga tentang zat aditif, mengawasi,mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
 Sebagai produsen diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap pengguna zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas kmposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
 Sebagai pemerintah malakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku.

























DAFTAR PUSTAKA

Htt://tomouto.net/702_07134/71034_8.htm
www.shwong.com/medicine_and_health.
Htt://www.kickandy.com/topik.asp

0 komentar:

Posting Komentar

di add ya

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
WELCOME TO BAMA ANDROID And SOFTWARE