BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam konteks riset ilmiah eksplorasi merupakan salah satu tujuan riset, sedangkan tujuan lainnya antara lain adalah penggambaran (deskripsi), dan penjelasan (eksplanasi). Dalam hal ini, eksplorasi adalah usaha untuk memperoleh pemahaman umum dan awal terhadap suatu fenomena. Eksplorasi biologi adalah melakukan observasi dan pengumpulan data, inventarisasi dan evaluuasi terhadap subjek biologi (flora dan fauna) yang sudah dikenal sebelumnya.
Pada umumnya, eksplorasi merupakan serangkaian kegiatan yang menjadi satu paket, dan meliputi :
1. Persiapan
2. Pengumpulan data atau pengambilan sample
3. Inventarisasi dan evaluasi
4. konservasi
Kita semua menyadari bahwa mempelajari subjek biologi hanya berdasarkan pada konsep, akan sulit memperoleh pemahaman. Idealnya, mempelajari subjek biologi harus konkrit dan factual. Banyak mahasiswa yang telah mengenal / dapat menyebutkan nama-nama jenis tumbuhan dan hewan tertentu. Tetapi, ketika dihadapkan pada subjek yang sesungguhnya, mereka menyatakan tidak tahu. Padahal jenis itulah yang namanya telah mereka kenal atau sering mereka sebutkan. Sehubungan dengan hal-hal tertera di atas, maka studi eksplorasi / observasi menjadi sangat penting dan “mutlak” diperlukan dalam mempelajari biologi.
B. Perumusan masalah
1. Keanekaragaman jenis (diversitas spesies) tumbuhan apa saja yang ada di Kebun Raya Cibodas (KRC) ?
2. Apa status dan fungsi berbagai jenis tumbuhan di Kebun Raya Cibodas (KRC) ?
3. Keanekaragaman jenis anggrek apa saja yang ada di Taman Anggrek, TMII ?
4. Keanekaragaman jenis bunga apa sajakah di Taman Bunga Nusantara ?
5. Keanakaragaman serangga Indonesia apa sajakah di Museum Serangga, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ?
6. Keanekaragaman jenis ikan air tawar apa sajakah di Taman Akuarium air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah (TAAT-TMII) dan keanakaragaman biota laut apa sajakah di Taman Biota Laut,Seaworld Indonesia ?
C. Tujuan eksplorasi
1. Mengetahuai keanekaragaman jenis (diversitas spesies) tumbuhan di Kebun Raya Cibodas (KRC).
2. Memperoleh data dasar mengenai status dan fungsi berbagai jenis tumbuhan di Kebun Raya Cibodas (KRC).
3. Mengetahui berbagai jenis anggrek di Taman Anggrek, TMII.
4. Mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan bunga di Taman Bunga Nusantara.
5. mengetahui keanekaragaman serangga Indonesia dari Museum Serangga, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
6. Mengetahui keanekaragaman jenis ikan air tawar di Taman Akuarium Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah (TAAT-TMII), dan keanekaragamn biota laut di Taman Biota Laut, Seaworld Indonesia.
7. Studi ekskursi (belajar sambil wisata).
D. Manfaat eksplorasi
Manfaat yang diharapkan dari eksplorasi biologi ini adalah memperoleh pengalaman praktis di lapangan, menambah wawasan dan khazanah ilmiah bagi mahasiswa biologi, khususnya peserta eksplorasi.
BAB II
MATERIAL DAN METODE
A. Lokasi Eksplorasi
1. 31 Maret 2008 pukul 08.00 di Kebun Raya Cibodas (KRC).
pukul 13.30 di taman Bunga Nusantara.
2. 01 April 2008 pukul 07.00 di Taman Anggrek, TMII.
pukul 10.30 di Taman Akuarium Air Tawar dan
Museum Serangga, TMII.
pukul 14.30 di Seaworld Indonesia.
B. Bahan dan Alat yang Digunakan
Peralatan yang diperlukan antara lain : kamera beserta perlengkapannya , alat-alat untuk mengukur kondisi lingkungan, seperti : kompas, lux meter, altimeter, pH meter. Sementara data lingkungan seperti temperature, kelembepan udara, curah hujan, dan sebagainya yang merupakan data tahunan dapat diperoleh dari lembaga yang bersangkutan. Kantong plastik atau sejenisnya untuk menyimpan bahan atau spesimen (jika diizinkan mengambilnya)juga diperlukan.
Informasi biologi lainnya dapat diperoleh dari laporan eksplorasi sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya atau dari sumber lain seperti bahan pustaka dan atau internet.
C. Prosedur atau Cara Kerja
Prosedur atau cara kerja berdasarkan metode ilmiah. Berikut langkah-langkahnya :
1. Melakukan pengamatan.
2. Mengumpulkan data (inventarisasi data).
3. Analisis, interpretasi dan evaluasi data.
4. Penarikan kesimpulan.
5. Penyusunan laporan.
BAB III
HASIL DAN ANALISIS HASIL EKSPLORASI
A. Kebun Raya Cibodas
Kebun Raya Cibodas (KRC) atau Taman Hutan Raya (Botanical garden), terletak di ater hutan gunung Gede-Pangrango, Desa Cimacan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Letak geografis Kebun Raya Cibodas adalah di sekitar koordinat 60-590 LS dan 1060-500 BT. Fisiografi Kebun Raya Cibodas bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 1.275 m dan 1.425 m dpl. Temperatur udara 170-270 C, kelembapan udara 900 C dengan curah hujan 3.800 ml/th.
Kebun Raya cibodas (KRC) didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Elias Teysjmann, sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor (KRB) yang telah berdiri pada tanggal 18 Mei 1817. Kebun Raya Cibodas (KRC) meliputi kawasan seluas 125 ha, yang dikhususkan untuk koleksi exsitu tumbuhan dataran tinggi basah tropika yang diintroduksi dari negara lain.
Menurut Holif Immamudin, Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, sampai tahun 2006 koleksi kebun yang berhasil diinventerisasi sebanyak: 10.792 koleksi tumbuhan, 700 koleksi biji dan 4.852 koleksi herbarium. Koleksi tumbuhan dibagi menjadi dua bagian, yaitu koleksi di kebun dan koleksi di rumah kaca. Koleksi kebun berjumlah 1.014 jenis dan koleksi rumah kaca terdiri dari: 169 jenis sukulen, 289 jenis kaktus dan 320 jenis anggrek.
Di Kebun Raya Cibodas juga terdapat beberapa taman, antara lain: Taman Rhododendron, Taman Sakura, Taman Amorphophallus dan Taman Lumut. Taman Lumut merupakan taman yang palintg khas di KRC, dengan luas 2.500 m2 dan memiliki 216 jenis lumut dan lumut hati yang berasal dari berbagai sudut wilayah Indonesia dan dunia. Taman ini diklaim sebagai satu-satunya di dunia yang terletak di luar ruangan dengan koleksi terbanyak.
B. Taman Bunga Nusantara
Taman Bunga Nusantara (TBN) yang juga dikenal sebagai Taman Indah Puspa Dunia, terletak di sisi jalur menuju Puncak, Bogor atau tepatnya di Jl. Mariawati Km 7, Desa kawung Luwuk, Kecamatan Sukaresmi (Cipanas), Kabupaten cianjur. Taman Bunga Nusantara terletak pada koordinat 60-540 LS dan 1060-380 BT. Fisiografi: area berbentuk cekungan, dengan ketinggian 811 m dpl.
Taman Bunga Nusantara (TBN), milik Yayasan Bunga Nusantara yang dikelola oleh PT. Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara. Taman ini berdiri atas usulan dari Ibu Tien Soeharto dan diresmikan pada tanggal 10 September 1995, oleh Presiden RI ke-2, Soeharto. Taman Bunga Nusantara menggunakan maskot Angsa hitam (Cygnus atratus). Angsa hitam memiliki daya tahan tubuh yang kuat, adatif, dan interaktif serta dapat bereproduksi di luar habitat asli atau alaminya.
Taman Bunga Nusantara memiliki luas total 35 ha area taman, 12 ha untuk pembibitan, dan Usaha Bunga Nusantara. Taman Bunga Nusantara mengoleksi tanaman bunga yang indah dan unik yang sebagian besar berasal dari mancanegara, terutama dari negara-negara beriklim tropis dan subtropis. Hanya sebagian kecil (lebih kurang 50 jenis dari sekitar 2.000 jenis) tanaman bunga di Indonesia. Bunga-bunga yang tergolong unik tersebut antara lain: Snapdragon (Anthurrinum majus) dari Afrika Utara dan Bunga kelelawar (Tacca chantieri) dari Malaysia.
Taman bunga di Taman Bunga Nusantara umumnya merupakan tanaman semusim (annual), sehingga memerlukan pergantian setiap tiga bulan sekali.
Di dalam Taman Bunga Nusantara terdapat sembilan taman (Taman Air, Taman Mawar, Taman Perancis, Taman Labyrinth, Taman Amerika, Taman Bali, Taman Mediterania, Taman Palem, dan Taman Jepang). Rumah Kaca seluas 2.300 m3, Danau Angsa, Rafflesia mini theater dan fasilitas pendukung wisata lainnya.
Di Taman Bunga Nusantara terdapat sembulan taman :
1. Taman Air
2. Taman Mawar
3. Taman Perancis
4. Taman Labyrinth
5. Taman Amerika
6. Taman Bali
7. Taman Mediterania
8. Taman Palem
9. Taman Jepang
Di samping kesembilan taman tersebut, terdapat bangunan Rumah Kaca (Green-House) Bosch Adeco dibuat untuk mengoleksi tanaman yang memerlukan kondisi cuaca atau faktor klimatik tertentu. Di antara koleksi dalam rumah kaca tersebut antara lain: Persian violet (Exacum affine), Begonia, Candle larkspur (Delphnium elatum), Nicotiana alata, Garbera daisy (Garbera jamesonii), Bunga terompet (Mandevilla sanderi), Bunga Kelelawar (Tacca chantieri) dan Bunga pansy (Viola tricolor).
C. Taman Akuarium Air Tawar
Taman Akuarium Air Tawar TMII (TAAT-TMII) terletak di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jl. Pondok Gede Raya, Jakarta Timur, Indonesia. Bangunan akuarium terletak di sebelah selatan Danau Taman Mini Indonesia Indah.
Taman Akuarium Air Tawar bertemakan “Indonesia dan Dunia Air Tawar” memeragakan akuarium air tawar geografis yang menyajikan simulasi dan replikasi ekosistem lahan basah alam asli dan keanekaragaman hayati.
Taman Akuarium air Tawar diresmikan pada tanggal 20 april 1994 oleh Presiden RI ke-2, Bapak Soeharto. Tempat ini dibangun berlantai dua, di atas tanah seluas 5.500 m2. Dalam bangunan taman terdapat 21 buah akuarium dinding, 40 buah akuarium lepas, kolam jembatan kaca, kolam jamah, kolam air payau, 4 buah kolam budidaya, sebuah display ekosistem, sebuah terowongan sepanjang 4 m dan 240 buah akuarium perawatan di karantina.
Menurut data bulan Mei 1997, koleksi biota berjumlah lebih kurang 250 spesies, terdiri atas 5.001 ekor dengan rincian: 1.650 ekor di display akuarium, 3.351 ekor di karantina, termasuk biota sumbangan dari kebun binatang Taronga, Sydney, Australia, yaitu dua ekor Ikan Paru (Protopterus aethiopicus) dan tiga ekor Saratoga. Di sampaing itu juga terdapat seekor Belut Listrik (Electrophorus electricus) dan tiga ekor Hiu Gergaji Air Tawar (Pristis microdon).
Ikan-ikan Indonesia yang menarik dari koleksi taman ini antara lain:
i. Siluk merah atau yang populer dengan nama Arowana merah (Schlerophagrs formosus). Siluk merah di daerah asalnya dikenal dengan nama lokal Peyang, Kelesa, Tangkelesa, atau Kahyangan, oleh kalangan tertentu dipercaya sebagai pembawa rejeki dan keberuntungan.
ii. Ikan Sumpit (Taxotes jaculatrix).
iii. Ikan Pelangi (Melanotaenia boesemani).
iv. Botia macan (Botia macracantha).
v. Ikan Hantu (Aeronotus albifrons).
vi. Tamu pesona, yang terkenal karena besarnya dan dijadikan primadona adalah Pirarucu (Arapaima gigas), si raksasa dari Sungai Amazone, amerika Selatan dengan panjang 250 cm. Panjang ikan dewasa mencapai 450 cm, berat 200 kg.
D. Taman Anggrek
Taman Anggrek Taman Mini Indonesia Indah. Pembangunan Taman Anggrek TMII ini merupakan ide dari ibu Tien Soeharto, istri dari mantan presiden ke-2 RI, Soeharto. Di dalam Taman Anggrek ini tidak hanya terdapat berbagai jenis anggrek tetapi juga terdapat berbagai tanaman hias lain yang sangat cantik-cantik. Di sana kami tidak hanya dapat mempelajari tentang cara merawat tanaman anggrek tetapi kami juga dapat membelinya langsung dengan harga yang cukup terjangkau.
E. Museum serangga
Museum serangga terletak di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang bersebelahan (sebelah timur) dengan Taman Akuarium Air Tawar.
Di lihat dari atas, bangunan museum satu lantai ini berbentuk fisik morfologi serangga, berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 500 m2. Dalam bangunan ini terdapat ruang pamer serangga dan kupu-kupu, ruang informasi serangga dan kupu-kupu, perpustakaan, ruang baca, computer informasi, auditorium dan lain-lain.
Di depan pintu masuk terdapat patung serangga bertanduk Kumbang badak (Oryctes rhinoceros), serangga berwarna coklat kehitaman yang tampak kokoh-kuat. Dalam ruang informasi tergantung peta lingkungan yang menunjukkan daerah distribusi serangga di Indonesia.
Koleksi serangga dan kupu-kupu di ruang pamer museum disajikan dalam kotak nampan (insektarium). Dalam ruang pamer dapat dilihat berbagai jenis serangga dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang menunjukkan keanekaragaman jenis serangga di Indonesia.
Dari sekitar 800.000 jenis serangga yang telah diberi nama tidak kurang dari 10.000 jenis dilaporkan hidup di alam Indonesia dan 2.500 jenis diantaranya adalah kupu-kupu yang sebagian dapat dilihat di museum serangga ini.
Museum serangga memiliki empat aspek manfaat, yaitu: aspek ilmiah, aspek pendidikan, aspek konservasi, dan aspek wisata.
F. Seaworld Indonesia
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, terdiri atas 17.508 pulau, terhampar di sepanjang 5.000 km pada garis katulistiwa, memiliki panjang pantai 81.000 km. Sehingga Indonesia disebut Negara maritime. Keindahan alam bawah permukaan laut Indonesia sebagian dapat dilihat di Seaworld Indonesia.
Seaworld Indonesia adalah taman biota laut, beralamat di Jl. Lodan timur No. 7, kompleks wisata terpadu Ancol Jakarta Baycity (Taman Impian Jaya Ancol), Jl. RE. Martadinata, Jakarta Utara.
Seaworld Indonesia dibangun di atas lahan seluas 3 ha, dengan luas bangunan utama 4.500 m2. Pemetakan batu pertama dilakukan pada tanggal 2 Oktober 1992, oleh Gubernur DKI Jakarta (waktu itu) Wiyogo Atmodarminto. Seaworld Indonesia mulai beroperasi tanggal 3 Juni 1994.
Seaworld Indonesia terdiri atas beberapa bagian yaitu: akuarium utama, area air tawar, lorong antasena, akuarium dugong,, perpustakaan dan fasilitas penunjang lainnya.
1. Akuarium Utama
2. Area Air Tawar
3. Lorong Antasena
4. Akuarium Dugong dan Akuarium Ekosistem Laut
Seaworld Indonesia memiliki visi dan misi: pendidikan, konservasi dan hiburan serta memiliki beberapa program, seperti program magang, program pendidikan (pendidikan di Seaworld, program jangkauan ke luar, program pelestarian) dan program khusus Klub Si Woli.
Beberapa Biota Menarik dan Unik di Seaworld Indonesia
Ada beberapa biota yang unik dan menarik di seaworld Indonesia yang di antaranya berasal dari manca negara.
1. Belut Listrik (Electrophorus electricus)
2. Piranha (Pygocentrus piraya)
3. Buaya Putih (Crocodylus porosus)
4. Ikan Duyung (Dugong dugon)
5. Naga Laut
PEMBAHASAN
G. Kebun Raya Cibodas
Eksplorasi pertama kami di Kebun Raya Cibodas (KRC). Kami memilih lokasi ini dikarenakan Kebun Raya Cibodas memiliki koleksi tanaman yang lebih lengkap dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi.
Sampai tahun 2006 koleksi kebun yang berhasil diinventerisasi sebanyak: 10.792 koleksi tumbuhan, 700 koleksi biji dan 4.852 koleksi herbarium. Koleksi tumbuhan dibagi menjadi dua bagian, yaitu koleksi di kebun dan koleksi di rumah kaca. Koleksi kebun berjumlah 1.014 jenis dan koleksi rumah kaca terdiri dari: 169 jenis sukulen, 289 jenis kaktus dan 320 jenis anggrek. Luas rumah kaca ini 6000 m2, di dalamnya terdapat rumah kaca persemaian yang merupakan ‘dapur’ bagi Kebun Raya Cibodas (KRC).
Di Kebun Raya Cibodas juga terdapat beberapa taman, antara lain: Taman Rhododendron, Taman Sakura, Taman Amorphophallus dan Taman Lumut. Taman Lumut merupakan taman yang palintg khas di KRC, dengan luas 2.500 m2 dan memiliki 216 jenis lumut dan lumut hati yang berasal dari berbagai sudut wilayah Indonesia dan dunia.
H. Taman Bunga Nusantara
Lokasi ke-2 yang kami kunjungi adalah Taman Bunga Nusantara. Taman Bunga Nusantara (TBN).
Taman Bunga Nusantara menggunakan maskot Angsa hitam (Cygnus atratus). Angsa hitam memiliki daya tahan tubuh yang kuat, adatif, dan interaktif serta dapat bereproduksi di luar habitat asli atau alaminya.
Hanya sebagian kecil (lebih kurang 50 jenis dari sekitar 2.000 jenis) tanaman bunga di Indonesia. Bunga-bunga yang tergolong unik tersebut antara lain: Snapdragon (Anthurrinum majus) dari Afrika Utara dan Bunga kelelawar (Tacca chantieri) dari Malaysia.
Di dalam Taman Bunga Nusantara terdapat sembilan taman (Taman Air, Taman Mawar, Taman Perancis, Taman Labyrinth, Taman Amerika, Taman Bali, Taman Mediterania, Taman Palem, dan Taman Jepang). Rumah Kaca seluas 2.300 m3, Danau Angsa, Rafflesia mini theater dan fasilitas pendukung wisata lainnya.
10. Taman Air
Populasi penyusun komunitas tumbuhan yang terdapat di taman air antara lain: Kana air (Thalia dealbata) dari Amerika Utara, Egyption paper plant (Cyperus papyrus) terdapat di bagian depan dan belakang kolam, merupakan tanaman pertama yang dijadikan bahan kertas oleh bangsa Mesir sejak 2750 tahun SM, Lotus (Nelumbo nucifera) mengambang di tengah kolam, teratai raksasa (Victoria amazonica) asal Amerika Selatan, dan Giant arum (Typhonodorum lindleyanum) berbentuk mirip pohon pisang, berasal dari Brazil.
11. Taman Mawar
Di taman mawar terdapat lebih kurang 100 kultivar mawar hibrida dengan warna-warna unsure pelangi. Tujuh puluh persen bunga mawar di taman ini berasal dari amerika dan sisanya berasal dari Australia. Nama-nama bunga mawar di taman ini diambil dari nama-nama (orang) popular seperti: Dolly parton, Bing Crosby, John F. Kennedy, Disco White lightening atau Camelot dan lain-lain.
12. Taman Perancis
Di taman gaya Perancis, terdapat pohon Cemara dari Versailles dan “the-tehan” yang dipangkas rapi sebagai bingkai untuk tanaman bunga aneka warna yang oleh orang Perancis disebut parterre (dari par terre de broderie = sulaman di atas tanah). Taman didesain dengan ciri parterre dengan bentuk-bentuk geometris dan pohon-pohon serta perdu dipangkas sangat rapi, dilengkapi kolam, air mancur dan patung.
13. Taman Labyrinth
Taman labyrinth (maze/labyrinth garden) yang dibentuk dari tanaman pangkas Terang bulan (Duranta repens) yang memebentuk lorong berkelok-kelok yang membingungkan dan meyesatkan, dan merupakan “perangkap” bagi pengunjungnya. Mudah memasukinya tetapi sulit keluarnya. Tetapi kesulitan ini dapat dipecahakn dengan memperhatikan rumput yang terinjak atau dipandu dari menara pandang yang berada di dekatnya.
14. Taman Amerika
Taman gaya Amerika berciri khas pagar ranch dengan tampilan dua konsep, yaitu konsep pedesaan Amerika (country classic garden) yang mencerminkan pedesaan di Amerika dengan tanaman semusim dan konsep alami (native garden) yang menyerupai padang rumput.
Pada taman gaya pedesaan memiliki ciri khas berupa perpaduan tanaman bunga binneal, dan perennial seperti bunga mawar gaya lama Amerika, bunga-bunga gaya kuno asli Eropa dan Amerika , di samping Bunga matahari (Helianthus sp), Butterfly bush (Buddleia davidii) dan Zinnia (Zinnia elegans). Pad ataman alami tumbuh bunga-bunga liar Amerika seperti Calliopsis (Calliopsis tinctonia) yang pada habitat aslinya tumbuhan ini merupakan tumbuhan penutup tanah yang menutup ratusan kilometer persegi bagaikan permadani dengan hiasan warna-warna orange, merah, kuning, dan ungu.
15. Taman Bali
Taman gaya bali dicirikan dengan gapura khas bali, dan tanaman Kamboja (Plumeria rubra). Di dalam taman terdapat tiga buah kolam yang ditengahnya mengapung tanaman teratai, patung Dewi Sri dan di tepi kolam tumbuh Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
16. Taman Mediterania
Di taman Mediterania tumbuh lebih kurang 200 jenis tanamn dari kawan Mediterania, yang tahan terhadap kekeringan terutama tanaman kaktus seperti kaktus Yucca (Yucca torreyi). Di samping itu juga terdapat tanaman palem dan Sanseivieria berbunga putih.
17. Taman Palem
Taman Palem mengoleksi lebih dari 100 jenis palem dari seluruh penjuru dunia, di antaranya adalah: Palem raja (Syagrus romanzoffiana) dari Mexico, Palem botol (Hyphorbe laganicaulis) dari kepulauan dekat Mauritius, sikas (Cycas rumphii), Pandan (Pandanus utilis) dari Madagaskar, Palem uban (Washingtonia robusta) yang sangat terkenal di Hollywood dan beberapa daerah di California.
18. Taman Jepang
Taman gaya Jepang didominasi oleh koleksi tanaman tidak berbunga. Tanaman di taman ini dikelilingi dengan dinding bernuansa kayu, air terjun, sungai buatan, dan kolam dengan ikan Koi khas Jepang.
Di samping kesembilan taman tersebut, terdapat bangunan Rumah Kaca (Green-House) Bosch Adeco dibuat untuk mengoleksi tanaman yang memerlukan kondisi cuaca atau faktor klimatik tertentu. Di antara koleksi dalam rumah kaca tersebut antara lain: Persian violet (Exacum affine), Begonia, Candle larkspur (Delphnium elatum), Nicotiana alata, Garbera daisy (Garbera jamesonii), Bunga terompet (Mandevilla sanderi), Bunga Kelelawar (Tacca chantieri) dan Bunga pansy (Viola tricolor).
I. Taman Akuarium Air Tawar
Objek eksplorasi kami yang ke-3 adalah Taman Akuarium Air Tawar. Di sini kami dapat melihat berbagai koleksi biota berjumlah lebih kurang 250 spesies, terdiri atas 5.001 ekor dengan rincian: 1.650 ekor di display akuarium, 3.351 ekor di karantina, termasuk biota sumbangan dari kebun binatang Taronga, Sydney, Australia, yaitu dua ekor Ikan Paru (Protopterus aethiopicus) dan tiga ekor Saratoga. Di sampaing itu juga terdapat seekor Belut Listrik (Electrophorus electricus) dan tiga ekor Hiu Gergaji Air Tawar (Pristis microdon).
Ikan-ikan Indonesia yang menarik dari koleksi taman ini antara lain:
i. Siluk merah atau yang populer dengan nama Arowana merah (Schlerophagrs formosus). Siluk merah di daerah asalnya dikenal dengan nama lokal Peyang, Kelesa, Tangkelesa, atau Kahyangan, oleh kalangan tertentu dipercaya sebagai pembawa rejeki dan keberuntungan.
ii. Ikan Sumpit (Taxotes jaculatrix).
iii. Ikan Pelangi (Melanotaenia boesemani).
iv. Botia macan (Botia macracantha).
v. Ikan Hantu (Aeronotus albifrons).
vi. Tamu pesona, yang terkenal karena besarnya dan dijadikan primadona adalah Pirarucu (Arapaima gigas), si raksasa dari Sungai Amazone, amerika Selatan dengan panjang 250 cm. Panjang ikan dewasa mencapai 450 cm, berat 200 kg.
J. Taman Anggrek
Objek eksplorasi ke-4 kami adalah ke Taman Anggrek Taman Mini Indonesia Indah. Di sana terdapat berbagai jenis anggrek.
Anggrek bersifat hermaphrodit, yaitu pollen (serbuk sari) dan putik terdapat di dalam satu bunga., sedangkan sifat kelaminnya adalah monoandrae (kelamin jantan dan betina terletak pada satu tempat) sehingga anggrek termasuk tanaman yang mudah mengalami penyerbukan. Penyerbukan dapat terjadi secara tidak sengaja oleh alam, misalnya serangga. Jatuhnya serbuk sari ke kepala putik akan menyebabkan terjadinya penyerbukan, proses ini lebih mudah terjadi pada tipe bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya (discus viscidis). Bunga anggrek yang tidak memiliki zat perekat disebut polonia, sedangkan bunga anggrek yang memiliki zat perekat disebut polinaria.
Persilangan dilakukan dengan membuka alat kelamin bunga (gymnostemium) anggrek. Lidi atau tusuk gigi ditempelkan pada lempeng perekat di putik bunga, kemudian digunakan untuk mengambil pollen. Pollen diletakkan di kepala putik (stigma). Persilangan yang diikuti dengan penyerbukan diakhiri dengan membuang lidah bunga untuk menghindari serangga menggagalkan penyerbukan, dan memberikan label pada hasil persilangan tersebut.
Pemilihan tanaman induk tentunya disesuaikan dengan hasil yang diinginkan dalam suatu proses persilangan. Secara garis besar tanaman induk harus sehat, yang dicirikan dengan penampilan fisik segar, hijau, tumbuh tegak, kuat dan kokoh.
Di Indonesia pada umumnya persilangan anggrek lebih mengarah untuk menghasilkan warna bunga yang menarik, untuk itu sangatlah perlu diperhatikan zat-zat dan organel pembentuk warna pada bunga yaitu:
1. Anthocyanin, merupakan zat larut dalam cairan sel (sitoplasma). Zat ini menimbulkan warna merah muda, merah tua dan biru. Warna-warna ini sangat dipengaruhi oleh pH lingkungan cairan sel, bila pH rendah akan muncul warna merah, sedangkan bila pH tinggi akan muncul warna biru.
2. Anthoxantin, merupakan zat kimia organic yang juga larut dalam sitoplasma. Zat ini menimbulkan warna kuning muda hingga kuning tua. Jika anthoxantin berada bersama-sama dalam sitoplasma, maka kedua warna tersebut dapat tercampur. Perubahan warna ini dikenal dengan sebutan ko-pigmentasi.
3. Plastida pembawa pigmen warna berbentuk butiran, sehingga tidak larut dalam sitoplasma seperti pigmen yang lain. Pigmen dari plastida akan nampak jika anthocyanin dan anthoxanthin tidak larut dalam sitoplasma.
Teknik penyilangan anggrek mudah dipelajari, namun tingkat keberhasilan penyilangan tersebut ditentukan oleh banyak aspek, antara lain waktu penyilangan, umur bunga betina, mutu bunga jantan sebagai penghasil pollen dan yang tidak kalah pentingnya adalah faktor keuletan dan pengalaman itu sendiri.
K. Museum serangga
Obyek eksplorasi ke-5 kami adalah berkunjung ke Museum Serangga yang letakknya di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Di depan pintu masuk Museum serangga terdapat patung serangga bertanduk Kumbang badak (Oryctes rhinoceros), serangga berwarna coklat kehitaman yang tampak kokoh-kuat. Dalam ruang informasi tergantung peta lingkungan yang menunjukkan daerah distribusi serangga di Indonesia.
Dalam peta serangga Indonesia dijelaskan bahwa Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia memiliki keanekaragaman fauna serangga yang amat besar. Garis Wallaca yang membelah nusantara dalam dua kawasan membagi dua serangga Indonesia dalam dua bagian yaitu masing-masing yang asli Asia dan Australia. Lebih dari 17.000 pulau yang mengukir nusantara menyebabkan adanya batas-batas alami yang turut menentukan terbentuknya jenis-jenis endemic kedua faktor ini, yaitu geografi dan isolasi telah memperkaya jenis dan perilaku serangga Indonesia.
L. Seaworld Indonesia
Tempat tujuan eksplorasi kami yang ke-6 dan merupakan eksplorasi terakhir adalah Seaworld Indonesia yang letaknya tidak jauh dari Museum Serangga.
Seaworld Indonesia terdiri atas beberapa bagian yaitu: akuarium utama, area air tawar, lorong antasena, akuarium dugong,, perpustakaan dan fasilitas penunjang lainnya.
1. Akuarium Utama
Akuarium utama berukuran 36 x 24 m2, dengan kedalaman bervariasi dari 4,5 sampai 6 m, menampung 5 juta liter ikan asin. Akuarium ini merupakan akuarium air asin terbesar di Asia Tenggara. Di dalam akuarium utama dipelihara ribuan biota laut Indonesia. Sebanyak 3.500 jenis ikan laut Indonesia (37% dari total spesies ikan laut di dunia) dipelihara di akuarium ini. Di akuarium utama juga terdapat atraksi pemberian makan oleh para penyelam di dalamnya.
2. Area Air Tawar
Area air tawar dilengkapi dengan koleksi biota air tawar dari seluruh dunia, di antaranya adalah Pirarucu, Piranha, Belut listrik dan Lele ekor merah yang mewakili kehidupan Sungai amazone, Amerika Selatan. Di samping ikan-ikan dari Amazone tersebut, juga terdapat Ikan Dewa yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat.Ikan Dewa adalah ikan keramat yang tidak boleh ditangkap dan dimakan. Kelangan tertentu menyakni, jika ada yang melanggar maka yang bersangkutan akan mendapatkan malapetaka.
3. Lorong Antasena
Lorong Antasena adalah lorong bawah air pada akuarium utama sepanjang 80 m, dengan kubah tembus pandang. Lantai dasar lorong ini dibuat berjalan otomatis, sehingga pengamat atau pemirsa akan merasa lebih nyaman, tanpa rasa khawatir tersandung saat mengamati pemandangan laut di bagian samping atau bagian atas lorong. Akuarium utama, termasuk dinding lorong Antasena ini terbuat dari bahan acrylic tembus pandang, tebal 10 cm dan tahan peluru.
4. Akuarium Dugong dan Akuarium Ekosistem Laut
Akuarium ini berisi terumbu karang dan sponge yang merupakan sebagian dari lebih kurang 450 jenis terumbu karang dan ribuan jenis sponge yang ditemukan di perairan laut Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman dan keindahan alam bawah laut. Di dalam akuarium yang besar ini terdapat Ikan Duyung (Dugong dugon).
Beberapa Biota Menarik dan Unik di Seaworld Indonesia
Ada beberapa biota yang unik dan menarik di seaworld Indonesia yang di antaranya berasal dari manca negara.
6. Belut Listrik
Belut listrik (Electrophorus electricus) terkenal karena kemampuannya menghasilkan arus listrik yang kuatnya mencapai 500-600 volt. Arus listrik digunakan untuk melindungi diri, dan melemahkan mangsanya sebelum dimakannya. Belut listrik ditemukan di Sungai Amazone.
7. Piranha
Piranha (Pygocentrus piraya) yang dijuluki dengan ikan setan itu adalah ikan karnivora, hidup di habitat air tawar. Piranha dewasa panjang tubuhnya mencapai 30-60 cm, memiliki gigi yang sangat tajam dan penciumannya juga tajam. Piranha hidup berkelompok membentuk koloni dalam jumlah besar sebagai upaya pertahanan terhadap predator dan memudahkan dalam perburuan.
Kata piranha berasal dari bahasa Tupi-Gurani (digunakan di Brazil, Peru, Paraguay, Bolivia dan Guyana Perancis), pira-ranha yang berarti ikan bergigi tajam atau piranha alias Ikan setan. Piranha jiga dijuluki caribia atau piraya, berasal dari Sungai Amazon, Amerika Selatan. Menurut informasi, saat ini hanya tinggal 24 jenis piranha.
8. Buaya Putih
Terlepas dari mitos, legenda dan dongeng seperti dalam film, Buaya putih yang termasuk buaya muara (Crocodylus porosus) ini memang ada di Seaworld Indonesia. Jumlahnya 23 ekor, pada punggungnya terdapat bintik-bintik hitam, panjangnya rata-rata satu meter (umur baru satu tahun), tidak berekor, dipelihara di tempat karantina berukuran 5 x 8 m, tepat di belakang seaworld.
9. Ikan Duyung
Ikan duyung (Dugong dugon) adalah mamalia berparu-paru, panjang badannya dapat mencapai 3 m. Ikan duyung (Malay) atau Dugong atau Sea cow adalah herbivora pemaan rumput laut. Duyung hidup di laut dangkal tropis, di kawasan Indonesia Pasifik, di sekitar Singapura, di perairan sekitar Pulau Ubin, Pulau Tekong, daan Changi di mana pada perairan tersebut terdapat hamparan rumput laut yang melimpah.
Setiap saat Ikan duyung muncul ke permukaan air untuk menghirup udara. Pada saat muncul, Duyung akan tampak seperti manusia. Mereka yang melihat dari jauh atau dalam suasana kabut akan mengira bahwa duyung adalah seorang manusia yang menyerupai perempuan.
10. Naga Laut
Naga laut Seaworld Indonesia ada dua jenis yaitu weedy Sea Dragon (Phylloptery taeniolatus) dan leafy Sea dragon (Phycodurus eques). Kedua Naga laut ini dapat tumbuh mencapai panjang 45 cm. Naga laut hidup di dalam komunitas alga, memakan udang dan ikan-ikan kecil. Untuk memelihara dan mempertahankan hidupnya, Naga laut mampu beradaptasi dengan merubah warna tubuh sesuai dengan lingkungannya dan dengan rumbai-rumbai yang merupakan perkembangan dari kulitnya dapat berkamoflase untuk menghindarkan dari predatornya. Naga laut dapat berenang tetapi tidak cepat. Dengan sirip punggung dan dadanya, dia dapat bergerak ke samping kanan, samping kiri, ke depan dan belakang. Pada saat bertelur, Naga laut betina meletakkan telurnya di bawah ekor Naga laut yang jantan.