LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA I MUHAMMADIYAH I SEMARANG
TAHUN 2009/1010
Laporan diajukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Oleh :
Nama : Bambang Utomo
NPM : 06320017
Jurusan : Pendidikan Biologi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
SEMARANG
Tahun 2010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Hasil Pelaksanaan Praktik Pengalaman (PPL) ini, telah disetujui dan disahkan pada tanggal
Oleh
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Dra. Mei Sulistyoningsih, M.Si, S.Si Dra. Tri Indah Hertanti
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat enyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SMA Muhammadiyah 1 semarang serta menyusun laporan hasil orientasi dan observasi PPL ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah member masukan serta saran selama kegiatan praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini berlangsung, khususnya kepada :
1. Bapak Muhdi, M. Hum Rektor IKIP PGRI Semarang, selaku penanggung jawab PPL.
2. Ibu Dra. Intan Indiati, M. Pd, Kepla Unit PPL IKIP PGRI Semarang.
3. Mukhlis, M.Pd, selaku koordinator DPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyah I Semarang.
4. Dra. Mei Sulistyoningsih, M.Si, S.Si, selaku dosen pembimbing lapangan.
5. Drs. Giyatno, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah I Semarang.
6. Dra. Tri Indah Hertanti, selaku guru pamong Biologi di SMA Muhammadiyah I Semarang.
7. Semua guru, karyawan dan siswa-siswi di SMA Muhammadiyah I Semarang.
8. Rekan-rekan mahasiswa praktikan IKIP PGRI Semarang atas kerjasama dan solidaritasnya.
Kami sadar bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya. Akhirnya kami berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Maret 2010
Praktikan,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA MUHAMMADIYAH I SEMARANG
BAB II REFLEKSI DIRI
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana dan Rekam Kegiatan.
2. Daftar Hadir Praktikan.
3. Silabus.
4. Program tahunan.
5. Program semester
6. Kalender Pendidikan.
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
8. Daftar Peserta Didik
9. Daftar Nilai Peserta Didik.
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANANAN PPL
Dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pasti terdapaat sedikit banyak masalah yang dapat menghambat kelancaran proses pelaksanaan PPL diantaranya :
A. PENYUSUNAN RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu perangkat pembelajaran yang dibuat praktikan sebelum melaksanakan proses pembelajaran dan harus sudah diketahui oleh guru pamong yang bersangkutan serta diberi tanda tangan serta sudah direvisi oleh guru pamong sebelum praktikan mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Akan tetapi dalam penyusunan RPP tidak semudah apa yang praktikan bayangkan tetapi terdapat sedikit masalah yang menghambat dalam penyusunan RPP diantaranya :
1. Format penyusunan RPP
2. Kesulitan dalam menentukan indikator yang disesuaikan dengan alokasi waktu
3. Penggunaan bahasa
4. Penyusunan kalimat
5. Media yang cocok dengan materi yang akan disamoaikan
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi praktikan dalam penyusunan RPP itu dikarenakan belum terbiasanya praktikan membuat atau menyusun RPP dan baru pertama kali membuat format yang digunakan di sekolah latihan tersebut. Oleh karena faktor penghambat tersebut, praktikan menghadapi sedikit kendala atau masalah yang bekaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut.
B. LATIHAN PRAKTIK MENGAJAR
Latihan praktik mengajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam pelaksanaan PPL dan dibimbing oleh guru pamong di sekolah tempat guru praktikan melaksanakan PPL. Dalam bimbingan tersebut guru praktikan diharapkan menjadi calon guru atau calon tenaga kependidikan yang profesional. Praktik mengajar pun menjadi salah satu penilaian yang utama oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Adapun beberapa kendala yang saya alami selama melaksanakan praktik mengajar di SMA Muhammadiyah I Semarang, diantaranya :
1. Rasa percaya diri yang kurang saat pertama masuk kelas dan menghadapi siswa yang aktif bertanya, kondisi siswa yang ramai dengan datangnya guru praktikan yang baru.
2. Masih belum bisa menguasai kelas, ada siswa yang tidak mau mengerjakan soal, masih suka berbicara sendiri / kurang memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh guru praktikan.
3. Cara menyampaikan materi pelajaran dengan kata-kata yang sulit untuk dimengerti.
4. Pada saat di dampingi guru pamong terlihat gugup dan kurang percaya diri.
Umumnya praktikan dalam melakukan latihan Micro Teaching di kampus, lebih mudah karena jumlah siswanya sedikit, bisa menerima dan mengerti bahasa yang digunakan, dan pengelolaan kelas yang mudah karena ada rasa saling medukung. Tetapi dalam sekolah latihan, praktikan menghadapi kendala-kendala yang disebutkan di atas. Oleh karena itu praktikan harus cepat beradaptasi dengan kondisi sekolah latihan supaya materi yang disampaikan tidak sia-sia.
C. BIMBINGAN BELAJAR / EKSTRAKURIKULER
Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang memiliki beberapa kegiatan Ekstra Kurikuler, antara lain:
a. Hizbun Waton (HW)
b. Rokhis (BTAQ)
c. Rokhis (Rebana)
d. Paskibra
e. Paduan Suara
f. Pencak Silat “ Tapak Suci”
g. Basket
h. KIR
i. Seni Tari
Dalam ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah latihan terdapat hal-hal yang menghambat praktikan mengikuti kegiatan tersebut, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak seluruhnya ekstra yang dilaksanakan bisa diikuti karena keterbatasan tersebut. Praktikan hanya mengikuti satu ekstrakurikuler yaitu Hizbul Waton.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki oleh praktikan tersebut, terdapat masalah lain yang menghambat yaitu faktor waktu yang hampir bersamaan dan waktu yang dimiliki praktikan terbagi dengan kesibukan atau pekerjaan sampingan yang praktikan lakukan.
D. PARTISIPASI DI SEKOLAH LATIHAN
Di sekolah latihan terdapat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, oleh karena itu praktikan ikut berpartisipasi diantaranya :
1. Piket harian PPL tiap hari senin
2. Upacara Bendera
3. Berpartisipasi dalam kegiatan persiapan “Try Out” untuk kelas XII
4. Mengisi jam kosong
5. Mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler
6. Partisipasi dalam kegiatan OSIS
Partisipasi-partisipasi yang dilakukan praktikan di sekolah latihan ditujukan supaya praktikan mendapat pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat bagi praktikan setelah menjadi guru di suatu sekolah.
E. TAHAPAN KEGIATAN
Tahapan kegiatan PPL dilaksanakan praktikan di SMA Muhammadiyah I Semarang adalah sebagai berikut :
1. Penerjunan
Penerjunan mahasiswa PPL di SMA Muhammadiyah I Semarang dilaksanakan pada hari kamis, 14 januari 2010, pukul 10.00 WIB. Acara penerjunan sekaligus serah terima dihadiri oleh waka kurikulum, koordinator DPL sekolah latihan, koordinator guru pamong, guru SMA Muhammadiyah I Semarang, dan mahasiswa praktikan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan PPL disekolah latihan dilaksanakan kurang lebih selama delapan minggu, yang kegiatannya meliputi :
1) Pengalaman lapangan
Kegiatan pengalaman lapangan di SMA muhammadiyah I Seamarang dilaksanakan pada tanggal 14 januari – 13 maret 2010 yang meliputi kegiatan orientasi, observasi data lingkungan.
2) Pengajaran model
Pengajaran model dilaksanakan pada tanggal 27 januari 2010, merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan dengan cara mengamati guru pamong dalam melakukan proses belajar mengajar terhadap siswa. Sehingga melalui kegiatan ini praktikan dapat mengetahui bagaimana cara guru mengajar, tentang proses mengajar dan permasalahan yang terjadi didalam kelas.
3) Pengajaran terbimbing
Pengajaran terbimbing merupakan kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh praktikan dengan didampingi oleh guru pemong, pengajaran ini memberikan informasi kepada praktikan tentang kemampuan dan kekurangan yang dimmiliki oleh praktikan dalam mengajar dikelas. Kemampuan yang dimaksud meliputi :
a. Membuka pelajaran
Dalam mengawali proses belajar mengajar praktikan mengawali dengan salam, mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk mengikuti pelajaran, memberikan pertanyaan materi sebelumnya dan merangkaikan materi yang akan disampaikan nanti.
b. Komunikasi dengan siswa
Komunikasi dengan siswa suadah berjalan dengan baik atau belum pada saat prose belajar mengajar berjalan.
c. Metode pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan ceramah, Tanya jawab, diskusi, think pair and share, demonstration dan lain lain. Sedangkan perangkat yang digunakan adalah inquiri, kooperatif, konsep.
d. Variasi dalam mengajar.
Variasi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan member materi kemudsian diselingi dengan pertanyaan atau memberikan contoh , argumentasi atau pendapatnya.
e. Memberikan penguatan
Untuk materi penting praktikan member penguatan dengan menyampaikan secara berulang-ulang serta memberikan contoh atau gambaran yang mudah dimengertri oleh siswa dan yang mudah dialami oleh siswa dalam lingkungan disekitar.
f. Menggunakan LCD, Komputer
Agar siswa lebih mudah memahami terhadap materi yang disampaikanmaka praktikan membuat inti sari dari materi dalam bentuk power point dan menampilkan berbagai gambar yang relevan dengan materi yang akan disampaikan
g. Mengkondisikan situasi belajar.
Cara yang dilakukan oleh praktikan untuk mengkondisikan situasi belajar dengan member perhatian dan motivasi kepada siswa. Praktikan berusaha membuat kondisi kelas agar tidak gaduh dengan member peringatan kepada siswa yang membuat gaduh dikelas atau member pertanyaan kepada siswa yang membuat gaduh dikelas serta adanya toleransi antara praktikan dengan siswa.
h. Member pertanyaan.
Untuk menghidupkan suasana, praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang diasampaikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui materi mana yang sudah atau belum dipahami oleh siswa.
i. Menilai hasil belajar.
Untuk menilai hasil belajar siswa, praktikan member tugas, posttest, pretest, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkatr keberhasilan dan penguasaan siswa terhadap penguasaan materi yang telah disampaikan.
j. Menutup pelajaran.
Pada akhir pelajaran paraktikan menutup pelajaran dengan menutup dengan member kesimpulan tentang pelajaran yang telah disampaikan tadi atau memberikan tugas untuk materi selanjutnya.
4) Pengajaran mandiri.
Merupakan kegiatan praktikanmengajar dan tugas keguruan lainnya dengan mengonsultasikan terlebih dahulu perangkat pembelajarannya pada guru pamong. Dimana guru tetap memantaua praktikan. Jadi, pengajaran ini melatih praktikan untuk berkreasi dalam menyampaikan materi, menggunakan metode yang sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guiru yang sebenarnya.
5) Pelaksanaan ujian praktik mengajar.
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan pada akhir praktik mengajar dan penilaian berdasarkan APKG sehingga kompetensi-kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru dapat diperhatikan. Sehingga ujian itu sendiri dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan.
6) Bimbingan penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan praktikan mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik guru pamong, dosen koordinator lapangan, dosen pembimbing lapangan serta pihak-pihak lain yang terkait, sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktunya.
Pelaksanaannya mahasiswa menjalankan observasi dan adaptasi lingkungan sekolah latihan dalam satu minggu pertama. Minggu kedua praktikan melaksanakan pengajaran modelk yaitu proses observasi dan adapatasi kekelas. Proses tersebut dilakukan untuk mengenal situasi kelas, mengetahui model dan metode mengajar yang dipakai oleh guru pamong bidang studi, belajar mengelola kelas dan proses mengenal karakter siswa. Sdalam pelaksanaannya praktikan juga berlatih mengajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas yang akan dilakukan praktik mengajar.
Di SMA Muhammadiyah I Semarang praktikan bidang studi biologi melaksanakan praktik mengajar dikelas XI IPA, dengan jumlah murid 32 siswa. Praktikan melaksanakan praktik mengajar untuk setiap minggunya dengan jumlah jam mengajar 4 jam setiap minggunya, yaitu selasa 1 jam, kamis 1 jam, dan jum’at 2 jam.
3. Penarikan.
Penarikan mahasiswa PPL dilaksanakan pada tanggal 13 maret 2010 pada SMA Muhammadiyah I Semarang oleh dosen koordinator lapangan. Penarikan dilaksnakan di SMA Muhammadiyah I Semarang.
F. MATERI KEGIATAN
Materi kegiatan yang kami peroleh berasal dari kegiatan pembekalan, mikroteacing, upacara penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik mengajar. Ketika kami memperoleh materi tentang ke-PPL-an sekolah dan kegiatan belajar mengajar serta permasalahannya, yang disampaikan koordinator masing-masing fakultas. Sedangkan materi yang lain diberikan oleh kepala sekolah dan guru-guru dari SMA yang mendapat tugas dari UPT PPL.
Acara penyerahan dilaksankan pada pukul 10.00 WIB
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI
Dari berbagai masalah yang dihadapi praktikan yang termuat dalam BAB I poin A sampai F disebabkan karena beberapa faktor yang secara tidak langsung menjadi ganjalan-ganjalan kecil dalam proses pelaksanaan PPL.
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah-masalah yang dihadapi praktikan tersebut diantaranya :
1. Kurangnya sumber materi yang juga berfungsi sebagai sumber kreativitas.
2. Penggunaan bahasa dalam pembuatan RPP.
3. Sulitnya menentukan indikator yang disesuaikan dengan alokasi waktu supaya proses belajar efektif.
4. Kurang terbiasanya menghadapi siswa secara langsung.
5. Pemilihan media dan metode yang tepat dalam setiap pertemuan.
Penyebab utama dari sebagian besar masalah yang dihadapi pada masa PPL adalah belum terbiasanya mahasiswa dalam menghadapi kondisi lingkungan sekolah dan karakter tiap-tiap siswa dimana mahasiswa harus berhadapan langsung dengan pembelajaran dalam macro class.
BAB III
UPAYA PENAGGULANGAN MASALAH
Segala macam kesulitan atau masalah pasti ada jalan keluarnya. Terkadang mahasiswa sudah merasa cukup dalam hal akademik saat mereka berada di lingkungan kampus. Namun disaat mahasiswa diterjunkan langsung di lingkungan sekolah, seolah-olah segala sesuatunya harus dipelajari mulai dari awal lagi. Bukan hanya dalam pembelajaran teknik mengajar tetapi dalam beberapa hal lain yang sepertinya sepele namun harus benar-benar menjadi perhatian khusus oleh mahasiswa praktikan. Antara lain tentang solidaritas, sosialisasi, koordinasi dan kedisiplinan.
Dengan terus menggali informasi, belajar membaur dengan lingkungan, tidak berhenti belajar dari berbagai sumber, kerja keras, rajin berkonsultasi dengan guru pamong, rendah hati serta tenggang rasa kepada sesama adalah beberapa kunci kecil yang akan mendorong mahasiswa menuju perubahan besar yang akan menjadi pondasi bagi keberhasilannya dimasa depan. Apabila faktor-faktor yang disebutkan di atas bisa dilaksanakan maka kendala-kendala yang menghambat tersebut akan mudah dipecahkan dan situasi belajar pembelajaran akan kondusif dan mudah diterima oleh peserta didik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapanga (PPL) :
1. Bahwa segala permasalahan yang menghambat kelancaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat dipecahkan dengan mudah apabila praktikan mempunyai kemauan. Kemauan yang disebutkan di atas adalah rasa atau sikap ingin bisa dari praktikan seperti halnya rasa ingin bisa menyampaikan materi, maka kita harus bisa mengkondusifkan siswa dan menguasai materi semaksimal mungkin.
2. Dalam mengaktualisasikan proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai bekal materi yang cukup serta harus mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas.
3. Seorang guru harus memiliki kesabaran dalam membimbing siswa yang mempunyai karakter yang berbeda.
4. Tujuan diadakan PPL adalah untuk membina mahasiswa menjadi calon guru atau menjadi calon tenaga kependidikan yang professional mengaktualisasikan dengan prinsip-prinsip kependidikan, berdasarkan kompetensi professional, paedagogik, kepribadian dan sosial.
B. SARAN
Untuk mendapatkan suatu kegiatan yang berdaya guna dan menghasilkan lulusan yang dapat menjadi SDM yang berkualitas perlu praktikan sampaikan beberapa saran yaitu:
1. Kegiatan pendidikan yang sudah baik ini hendaknya dapat dipertahankan atau lebih ditingkatkan untuk menghadapi persaingan ditahun-tahun mendatang.
2. Karena pendidikan merupakan suatu sistem, maka perlu kiranya ada keterpaduan antara berbagai pihak yang terkait, guna tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
3. Pelaksanaan tata tertib sekolah hendaknya terus ditingkatkan untuk menanamkan rasa disiplin seluruh aktivitas akademika SMA Muhammadiyah 1 Semarang.
4. Ditengah kemerosotan moral remaja saat ini, hendaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa agamis yang sudah berjalan lebih ditingkatkan. Hal ini dilakukan guna membekali siswa agar mempunyai moral yang baik.
5. Hendaknya pendidikan yang ditanamkan pada siswa harus dilakukan tidak semata-mata menanamkan pada kecerdasan (IQ), tetapi juga memperhatikan emosional siswa (EQ).
Demikian saran dari praktikan dan praktikan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat di dalam SMA Muhammadiyah 1 Semarang yang sudah berkenan menerima praktikan untuk berlatih di sekolahan tersebut selama kurang lebih 2 bulan.
Dengan kerendahan hati praktikan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga SMA Muhammadiyah 1 Semarang menjadi sekolahan yang lebih maju dari sekarang dan bisa meluluskan generasi muda yang berbakat dan berguna bagi nusa & bangsa serta agamanya. Amin.