Menanggapi hadirnya movie kedua ini, sang penulis komik ini, Kenji Saito mengungkapkan ketidakpercayaan sekaligus ketakjubannya, bahwa komik ini akan kembali diadaptasi menjadi movie anime. Sementara itu sang ilustrator Akinari Nao mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dari para fans kepada serial Trinity Seven.
Komik Trinity Seven ini sendiri diterbitkan di Jepang melalui majalah komik shonen Gekkan Dragon Age terbitan Fujimi Shobo sejak tahun 2010. Dalam komik ini dikisahkan mengenai seorang pemuda bernama Arata Kasuga dalam menjalani kehidupannya yang damai bersama teman masa kecilnya, Hijiri Kasuga. Namun suatu hari, kehidupan yang damai, aman, tentram, dan sentosa tersebut tiba – tiba berubah setelah dia menyadari bahwa hanya dirinya saja yang dapat melihat matahari berwarna hitam. Ternyata matahari yang berwarna hitam dan kota tempat tinggal Arata itu merupakan ilusi buatan Grimoire peninggalan teman masa kecilnya. Kehadiran penyihir bernama Lilith Asami juga menyadarkan Arata bahwa dirinya merupakan penyihir dan bahkan dia sudah dinobatkan menjadi calon raja penyihir. Aratapun memulai kehidupannya sebagai calon raja penyihir di sebuah akademi bernama Royal Bibliya yang berisi para penyihir wanita cantik, dan tugas Arata adalah menemui ketujuh penyihir yang disebut Trinity Seven agar kekuatan raja penyihirnya bangkit.
Komik ini sendiri juga telah diadaptasi menjadi novel dan juga serial anime beberapa waktu yang lalu. Sementara itu pada tahun 2017 lalu, sebuah movie anime berjudul Gekijoban Trinity Seven – Yukyu Toshokan to Renkinjutsu Shojo (Trinity Seven the Movie – The Eternal Library and the Alchemist Girl) juga telah dirilis di Jepang, tepatnya pada 25 Februari 2017.